Sukses

Joe Biden Deklarasi Dukungan ke NATO dan Aliansi Transatlantik

Joe Biden mendukung aliansi transatlantik. Posisi diplomatik Biden berbeda dari kebijakan Donald Trump yang cenderung nasionalis.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendukung NATO dan aliansi transatlantik di Konferensi Munich 2021 yang dilaksanakan secara virtual. Acara dihadiri petinggi dunia seperti Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Dalam pidatonya, Joe Biden menegaskan bahwa AS kembali melakukan diplomasi dengan dunia. Kebijakan diplomasi Biden berbeda dari prinsip pendahulunya, Donald Trump, yang menolak globalisme.

"Saya mengirimkan sebuah pesan yang jelas kepada dunia: Amerika telah kembali. Aliansi transatlantik kembali. Dan kita tidak melihat ke belakang, kita melihat ke depan bersama-sama," ujar Presiden Joe Biden dalam pidatonya, Jumat 19 Februari 2021.

"Aliansi transatlantik adalah fondasi kuat, fondasi kuat, di mana keamanan dan kesejahteraan bersama kita dibangun. Kemitraan antara Eropa dan Amerika Serikat, dalam pandangan saya, harus dan tetap menjadi landasan semua harapan yang ingin kita raih di abad ke-21, seperti yang kita raih pada abad ke-20," ujar Biden.

Aliansi Transatlantik adalah kemitraan antara Amerika Utara dan Eropa, yang juga melibatkan NATO.

Joe Biden turut menegaskan dukungannya kepada Aliansi NATO. Pandangan Biden yang mempercayai NATO juga berbeda dari Donald Trump yang skeptis dengan NATO, bahkan sempat mengancam keluar jika negara-negara lain tidak membayar anggaran patungan sesuai kesepakatan.

"Amerika Serikat sepenuhnya berkomitmen pada Aliansi NATO kami, dan saya menyambut bertambahnya investasi Eropa pada kapabilitas-kapabilitas militer yang mewujudkan pertahanan bersama kita," ujar Biden.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Nilai-Nilai Amerika Serikat

Biden berkata ada krisis-krisis baru yang butuh perhatian dunia, dan ia mengajak semua pihak agar tidak fokus ke hal-hal yang bisa membuat perpecahan.

"Kita tidak bisa hanya fokus pada persaingan antara negara-negara yang mengancam memecahkan dunia, atau hanya pada tantangan-tantangan global yang mengancam menenggelamkan ita semua," ujar Joe Biden. Lebih lanjut, posisi Joe Biden adalah untuk mengamalkan nilai-nilai Amerika Serikat di dalam negeri, serta mempertahankannya di luar negeri.

Biden juga berjanji akan memodernisasi militer AS, dan merevitalisasi jaringan aliansi dan kemitraan Amerika Serikat yang ia nilai membuat "dunia lebih aman untuk semua orang."

"Saya tahu dalam beberapa tahun belakangan telah mengekang dan menguji hubungan transatlantik kita, tetapi Amerika Serikat bertekad, bertekad untuk kembali berkomunikasi dengan Eropa, untuk berkonsultasi denganmu, untuk mendapatkan kembali posisi kepemimpinan terpercaya kita," ujar Biden.

3 dari 3 halaman

Amerika Serikat Kembali Lakukan Diplomasi

Pada awal bulan ini, Joe Biden juga mengungkap Amerika Serikat kembali berdiplomasi. 

PresidenJoe Biden berjanji bahwa ia akan fokus pada diplomasi. Aliansi bersama negara sahabat akan diperbaiki, serta menghadapi kompetisi dengan sehat.

Dalam kunjungan di kantor Kementerian Luar Negeri AS, Joe Biden berkata Amerika Serikat siap kembali memimpin di kancah diplomasi internasional. 

"Amerika kembali. Diplomasi kembali menjadi pusat kebijakan luar negeri kita," ujar Joe Biden via Twitter, dikutip Minggu (7/2).

Biden berkata akan memperbaiki aliansi-aliansi AS untuk melawan tantangan hari ini dan masa depan. Retorika Biden terkait hubungan internasional berbeda dari kebijakan Donald Trump yang menolak globalisasi dan cenderung nasionalis dengan motto "America First."

Aliansi dinilai Biden sebagai sekutu terbesar AS. Selain itu, Biden berkata akan melawan pihak berseberangan serta berbagai tantangan dengan cara diplomatis.

"Aliansi Amerika adalah aset terbesar kita. Memipin dengan diplomasi berarti berdiri bahu membahu dengan alianasi dan mitra kunci kita sekali lagi," ucap Biden.