Liputan6.com, Jakarta Sebuah klinik swasta di Meksiko utara kedapatan menjual vaksin palsu untuk virus corona COVID-19, yang diberi harga hingga US$ 2.000 dolar atau sekitar Rp 28 juta.
Melansir dari Deutsche Welle, Selasa (23/2/2021), setidaknya enam orang ditangkap di Meksiko Utara pada Rabu karena diduga memperdagangkan vaksin virus corona palsu.
Baca Juga
"Kami memiliki bukti langsung bahwa vaksin palsu yang dijual hingga 40.000 peso (2.000 dolar) atau sekitar Rp 28 juta per dosis," kata Asisten Menteri Kesehatan Hugo Lopez-Gatell pada konferensi pers.
Advertisement
Suntikan palsu itu ditampilkan sebagai vaksin BioNTech-Pfizer, yang hanya tersedia di Meksiko melalui tim vaksinasi pemerintah, katanya.
Saksikan Video Berikut Ini:
Vaksin palsu sudah banyak beredar di Meksiko
Pihak berwenang menemukan klinik swasta yang menawarkan vaksin palsu untuk dijual di Kota Monterrey, di negara bagian perbatasan Nuevo Leon.
Sekretaris Keamanan Publik Meksiko Rosa Icela Rodriguez berkata, "penyitaan vaksin palsu dilakukan di Nuevo Leon, sebuah fakta yang kami sesalkan karena penggunaan imunisasi apokrif jenis ini membahayakan kesehatan penduduk."
"Anda jangan bermain-main dengan kesehatan, dan pada saat-saat pandemi ini, tidak ada yang mengambil untung," kata Rodriguez.
Dia selanjutnya mendesak orang untuk hanya mengunjungi pusat vaksinasi pemerintah dan melaporkan bisnis, rumah sakit, atau situs internet yang menawarkan vaksin palsu kepada pihak berwenang.
Dia menambahkan bahwa tidak ada entitas swasta yang diizinkan untuk membeli vaksin COVID-19 dari luar negeri untuk tujuan komersial dan bahwa suntikan hanya diberikan oleh pemerintah secara gratis.
Advertisement
Tidak hanya memalsukan, vaksin juga dicuri dan dibajak
Para ahli telah lama mengkhawatirkan kelompok kriminal di Meksiko yang mencoba mencuri, membajak, atau memalsukan vaksin atau obat-obatan selama pandemi.
Sementara itu beberapa waktu yang lalu, tangki oksigen dan obat-obatan telah dicuri dan ini adalah kejadian kriminal pertama yang dilaporkan terkait vaksin.
Meksiko memulai program vaksinasi pada 24 Desember 2020, dimulai dengan pemberian vaksin kepada tenaga medis dan sejumlah kecil guru di bagian timur negara itu, kemudian Senin lalu mulai menyuntik orang berusia di atas 65 tahun.
Meskipun negara ini telah memberikan lebih dari 1 juta vaksin virus corona COVID-19, sejauh ini negara tersebut belum sepenuhnya memvaksinasi 750.000 pekerja perawatan kesehatan garis depan.
Reporter: Veronica Gita