Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari lima ratus ribu warga Amerika Serikat telah meninggal dunia akibat COVID-19. Presiden Joe Biden pun menggelar acara peringatan untuk mengenang nyawa yang hilang. Sejumlah dekorasi, lilin hingga bendera setengah tiang pun dapat dilihat di Gedung Putih sebagai tanda peringatan akan kematian warga AS.Â
Berita ini pun menjadi yang terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Rabu (24/2/2021).
Masih seputar COVID-19, berita lainnya yang juga menarik perhatian pembaca adalah berita mengenai enam penjual vaksin COVID-19 di Meksiko yang ditangkap. Setelah beberapa waktu lalu vaksin COVID-19 palsu beredar di China, rupanya hal serupa juga kini terjadi di Meksiko.
Advertisement
Beralih ke informasi penting lainnya yakni sejumlah jajaran Menlu negara G7 yang mengutuk kudeta militer di Myanmar.Â
Menteri Luar Negeri Kelompok G7 yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat serta Perwakilan Tinggi Uni Eropa dengan tegas mengutuk kekerasan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Myanmar.
Baca selengkapnya dari ketiga berita paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Rabu (24/2/2021):
1. Joe Biden Kenang Kematian 500 Ribu Warga AS Akibat COVID-19 dengan Bendera Setengah Tiang
Presiden Joe Biden menyampaikan pidato kepada bangsanya ketika AS menandai 500.000 kematian akibat COVID-19, angka terbesar untuk negara mana pun di dunia.
"Sebagai bangsa, kita tidak bisa menerima nasib yang begitu kejam. Kita harus menahan diri untuk tidak mati rasa terhadap kesedihan," katanya.
Advertisement
2. 6 Penjual Vaksin COVID-19 Palsu di Meksiko Ditangkap
Sebuah klinik swasta di Meksiko utara kedapatan menjual vaksin palsu untuk virus corona COVID-19, yang diberi harga hingga US$ 2.000 dolar atau sekitar Rp 28 juta.
Simak informasi selanjutnya di sini...
3. Jajaran Menlu Negara G7 Kutuk Kudeta Militer Myanmar
Menteri Luar Negeri Kelompok G7 terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat serta Perwakilan Tinggi Uni Eropa dengan tegas mengutuk kekerasan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Myanmar.
Baca informasi selengkapnya di sini...
Advertisement