Liputan6.com, Yangon - Kondisi di Myanmar semakin panas. Rakyat tidak takut ancaman militer dan terus protes terhadap pemerintahan kudeta. Darah pun dilaporkan mengalir di jalanan.
Akun Twitter pendukung Kardinal Charles Maung Bo di Yangon turut memberikan update mengenai eskalasi yang terjadi di Myanmar. Kondisi Myanmar disebut mirip peristiwa Tiananmen Square di China.
Advertisement
Baca Juga
"Hari ini, negara ini seperti Tiananmen Square di mayoritas kota-kota besarnya," tulis akun @CardinalMaungBo, tulisnya pada Rabu (3/3).
Peristiwa Tiananmen Square adalah demonstrasi besar-besaran di China pada 1989. Sampai seperti di Myanmar saat ini, para pemuda muda China menuntut adanya demokrasi di negara mereka.
Salah satu insiden yang disorot dunia adalah ketika seorang pemuda sengaja berdiri di depan tank yang berjalan.
Kardinal Charles Maung Bo juga mengingatkan agar jangan sampai ada tumpah darah orang-orang tak bersalah di Myanmar.
"Darah orang-orang yang tak bersalah jangan sampai tumpah di negeri ini," ujarnya.Â
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Darah di Yangon
Kota Yangon dilaporkan seperti zona perang oleh aktivis.
Pada Rabu (3/3), saksi mata melaporkan setidaknya delapan orang yang dibunuh oleh pasukan keamanan yang melakukan penembakan, demikian lansiran CNN dari Reuters.
Kelompok aktivis Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) berkata peluru yang digunakan ke pendemo adala peluru tajam. Selain itu, dua polisi tak berseragam terlihat memukuli dan menendang massa.
Salah satu korban tewas adalah gadis berusia 19 tahun. Foto gadis itu viral di media sosial. Ia tampak memakai kaos hitam bertuliskan "Everything will be OK."
Pada foto yang beredar, tampak darah merah tua di bagian belakang kepala gadis itu. telinga kirinya juga dibasahi darah.
Advertisement