Sukses

Insiden Penusukan Terjadi di Swedia, 7 Orang Terluka

Sebuah insiden penusukan yang terjadi di Swedia mengakibatkan tujuh orang mengalami luka-luka.

Liputan6.com, Stockholm - Seorang pria melukai tujuh orang, tiga korban dalam kondisi parah, dalam serangan penikaman di sebuah kota di Swedia selatan.

Pelaku yang berusia 20-an, menyerang korban di pusat kota Vetlanda sekitar pukul 15:00 (14:00 GMT) pada Rabu (4/3).

Melansir BBC, Kamis (4/3/2021), polisi memperlakukan kasus ini sebagai percobaan pembunuhan tetapi juga menyelidiki kemungkinan motif teror.

Pria itu ditembak petugas dan sedang dalam observasi di rumah sakit. Kondisinya dikatakan tidak mengancam jiwa.

Perdana Menteri Stefan Löfven mengatakan "kekerasan yang mengerikan" itu mengingatkan "betapa rapuhnya keberadaan kita yang aman".

"Kami menghadapi tindakan tercela ini dengan kekuatan gabungan komunitas," tulisnya di Facebook. 

Petugas polisi tambahan telah ditempatkan di daerah patroli.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 2 halaman

Lokasi Serangan

Lima TKP berbeda yang hanya berjarak beberapa ratus meter, diidentifikasi, kata kepala polisi setempat Jonas Lindell.

Seorang saksi mata, yakni penjual bunga Asa Karlqvist, mengatakan kepada surat kabar lokal Vetlanda-Posten: "Kami mendengar teriakan dari jalan. Kemudian kami melihat seorang pria memasuki toko, berteriak bahwa dia telah ditikam. Darah mengalir dari bahunya, jadi kami mengambil handuk dan menekan lukanya."

Penduduk lokal bernama Olivia Strandberg mengatakan kepada penyiar SVT bahwa dia telah melihat dari jendelanya tersangka dibawa pergi.

"Saya baru saja sampai di apartemen ketika sahabat saya menulis pesan dan berkata, 'Jangan keluar!'" katanya. 

Tidak ada rincian yang diberikan tentang senjata yang digunakan.

Awalnya, detektif mulai memperlakukan insiden itu sebagai dugaan terorisme, sebelum mengklasifikasikannya kembali sebagai percobaan pembunuhan.

Menurut Kapolres setempat, tersangka adalah penduduk daerah itu dan sebelumnya diketahui polisi, tetapi di masa lalu ia hanya dicurigai sebagai pelaku "kejahatan kecil", lapor kantor berita AFP.