Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan (Korsel) melaporkan tambahan tiga orang meninggal usai menerima vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca. Totalnya kini ada lima orang meninggal di Korsel usai program vaksinasi dimulai.
Yonhap melaporkan, Jumat (5/3/2021), bahwa tiga orang meninggal itu adalah pasien jangka panjang di rumah sakit. Mereka meninggal tidak lama setelah mendapat vaksin COVID-19.
Advertisement
Baca Juga
Satu pasien yang meninggal berusia 52 tahun di kota Jeonju pada Kamis 4 Maret pagi waktu setempat. Sekitar dua hari sebelumnya, ia baru menerima vaksin.
Pasien itu memiliki riwayat penyakit jantung-serebrovaskular serta pernah mengalami pendarahan otak.
Pasien kedua berusia 58 tahun di Buan yang meninggal kurang dari 24 jam setelah divaksin. Ia meninggal pada Kamis kemarin dan memiliki riwayat diabetes.
Satu pasien lagi adalah wanita di Daejeon berusia 20 tahunan yang meninggal dua hari setelah mendapat vaksin. Ia juga merupakan pasien rawat jangka panjang di rumah sakit.
Saat ini, otoritas kesehatan Korsel belum menyimpulkan bahwa kematian-ematian tersebut akibat vaksin COVID-19.
Â
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kasus Sebelumnya di Korsel
Pihak berwenang Korea Selatan sedang menyelidiki kematian dua orang setelah setelah menerima vaksin COVID-19 dari AstraZeneca. Keduanya meninggal dunia dalam beberapa hari setelah disuntik.
Orang pertama adalah pasien panti jompo berusia 63 tahun dengan penyakit serebrovaskular mengalami gejala, termasuk demam tinggi setelah diberi vaksin AstraZeneca, kantor berita Yonhap melaporkan.
Melansir Channel News Asia, Rabu (3/3), orang tersebut dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar pada Selasa 2 Maret, tetapi meninggal setelah menunjukkan gejala keracunan darah dan pneumonia.Â
Orang kedua berusia 50-an dengan gangguan jantung dan diabetes meninggal pada Rabu usai menderita serangan jantung, setelah menerima vaksin yang sama sehari sebelumnya, kata badan tersebut.
Seorang pejabat Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya sedang menyelidiki penyebab kematian, tetapi tidak merinci atau mengkonfirmasi rincian laporan Yonhap.
Seorang juru bicara AstraZeneca di Seoul mengatakan perusahaan tidak memberikan komentar saat ini.
Â
Advertisement