Liputan6.com, Najaf - Paus Fransiskus bertemu dengan Ayatollah Ali al-Sistani dalam kunjungannya ke Irak. Kedua tokoh bertemu di kota Najaf, Sabtu (6/3/2021).Â
Kedua tokoh bertemu di ruangan yang sederhana. Pada foto yang beredar, Paus Fransiskus tampak didampingi tiga orang pendeta.Â
Advertisement
Baca Juga
Sosok Ayatollah Sistani sangatlah berpengaruh di Irak. Ia juga sering muncul di daftar Muslim Berpengaruh Dunia versi The Muslim 500.Â
Pada profilnya, Sistani disebut sebagai pemimpin spiritual dari 21 juta penganut Syiah di Irak. Bidang keahliannya adalah fikih.Â
Di dunia internasional, Sistani dipandang sebagai sosok berpengaruh bagi kelompok Usuli dari Dua Belas Imam Syiah. Di kalangan Usuli, Sistani merupakan salah satu marjaiyya yang paling dihormati.
Guru dari Sistani adalah Ayatollah Agung Abu Al-Qasim Al-Khoei. Setelah gurunya wafat di 1992, Sistani mewariskan gelar Ayatollah.
Sistani mendapatkan pajak keagamaan dari pengikutnya, kemudian mayoritas dana tersebut disalurkan ke Al-Khoei Foundation yang merupakan organisasi pengembangan Dua Belas Imam Syiah terbesar di dunia. Dananya digunakan untuk pendidikan dan kemanusiaan bagi Muslim di seluruh dunia.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tak Jauh dari Makam Ali
Vatican News melaporkan bahwa Paus Fransiskus terbang ke Najaf pada Sabtu pagi untuk bertemu secara pribadi dengan Ayatollah Agung Sistani di kediamannya. Pontifex awalnya disambut oleh putra Sistani, yakni Mohammed Rida.
Kota Najaf berada 160 kilometer di bagian selatan Baghdad. Khalifah Harun Al-Rashid mendirikan Najaf pada 791 M, namun kebanyakan perkembangan di kota ini baru terjadi setelah abad ke-10.
Najaf adalah destinasi populer bagi umat Syiah di dunia. Makam Ali bin Abu Thalib berada di kota ini. Seperti diketahui, Ali merupakan sepupu Nabi Muhammad SAW, serta laki-laki pertama yang masuk Islam.
Kediaman Ayatollah Agung Ali Al-Sistani berada tak jauh dekat Masjid Imam Ali yang dianggap sebagai lokasi paling suci ketiga bagi umat Muslim setelah Mekah dan Madinah.
Baca juga: Pertemuan Bersejarah Paus Fransiskus dan Ayatollah Agung Sistani
Advertisement