Sukses

Korea Selatan Setujui Pembayaran Pasukan Militer AS di Wilayahnya

Korea Selatan telah menyetujui pembayaran pasukan militer AS di wilayahnya.

Liputan6.com, Seoul- Korea Selatan dan Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan tentang kontribusi biaya Seoul untuk kehadiran pasukan AS di semenanjung Korea.

Langkah itu disampaikan ketika kedua negara memulai latihan militer gabungan tahunan.

Masalah pembayatan pasukan AS itu telah mengganggu aliansi keamanan kedua sekutu di bawah pemerintahan mantan presiden Donald Trump.

Trump, sebelumnya berulang kali menuduh Korea Selatan menerima kehadiran pasukan AS secara gratis.

AS diketahui AS menempatkan hingga 28.500 tentara di Korea Selatan untuk mempertahankan sekutunya itu dari persenjataan nuklir Korea Utara, yang menginvasi pada tahun 1950.

Di wilayah Asia, kondisi Korea Selatan dan Korea Utara menjadi bagian penting dari pengerahan pasukan AS.

Namun, negosiasi mengenai pendanaan berhalangan setelah Trump meminta Korea Selatan membayar miliaran dolar.

Awalnya, Trump menuntut US$ 5 miliar per tahun - meningkat lebih dari lima kali lipat.

Dalam kesepakatan sebelumnya, yang berakhir pada akhir 2019, Seoul membayar Washington sekitar US$ 920 juta setiap tahun.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan kedua pihak telah mencapai kesepakatan, tanpa menyebutkan jumlah yang disepakati.

"Pemerintah akan menyelesaikan kesenjangan yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun melalui penandatanganan kesepakatan yang cepat," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Senin (8/3/2021).

Kesepakatan baru ini masih harus disetujui oleh badan legislatif Korea Selatan.

 

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Janji Presiden AS Joe Biden

Presiden AS Joe Biden telah berjanji untuk melawan tantangan yang ditimbulkan oleh Rusia, China, Iran dan Korea Utara.

"Aliansi Amerika adalah sumber kekuatan kami yang luar biasa," kata Departemen Luar Negeri AS di Twitter.

AS juga tidak mengungkap berapa banyak dana yang akan dibayar oleh Korea Selatan.

"Kedua belah pihak sekarang akan mengejar langkah-langkah akhir yang diperlukan untuk menyelesaikan Perjanjian Tindakan Khusus untuk penandatanganan dan pemberlakuan yang akan memperkuat Aliansi kami dan pertahanan bersama kami," tambahnya.

Kesepakatan itu datang ketika Seoul dan Washington memulai pelatihan militer tahunan mereka pada Senin (8/3) yang telah diperkecil dari level biasanya akibat pandemi Virus Corona COVID-19, tanpa keterlibatan pasukan fisik skala besar.

Latihan militer yang akan berlangsung 9 hari itu juga kemungkinan akan memicu kemarahan Korea Utara, yang telah lama menganggap latihan tersebut sebagai langkah untuk invasi.

 

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah