Liputan6.com, Beijing- China pada Senin (8/3) telah meluncurkan program sertifikat kesehatan untuk para pelancong internasional.
Dilansir AFP, Rabu (10/3/2021) program tersebut menjadikan China sebagai negara pertama di dunia yang memiliki sebiah sertifikat yang mereka sebut 'paspor bebas virus COVID'.
Baca Juga
Sertifikat digital, yang menunjukkan status vaksinasi pengguna dan hasil tes COVID-19, tersedia untuk warga China melalui program di platform media sosial WeChat.
Advertisement
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa sertifikat itu diluncurkan "untuk membantu mendorong pemulihan ekonomi dunia dan memfasilitasi perjalanan lintas batas".Â
Meskipun demikian, sertifikat kesehatan internasional saat ini hanya tersedia untuk digunakan oleh warga negara China dan belum wajib digunakan.
Ditambah lagi, belum adanya indikasi pihak berwenang di negara lain yang akan menggunakannya.
Sertifikat tersebut, yang juga tersedia dalam bentuk kertas, dianggap sebagai "paspor bebas COVID-19" pertama di dunia.
Amerika Serikat dan Inggris termasuk di antara negara-negara yang saat ini mempertimbangkan untuk menerapkan peogram serupa.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Uni Eropa Tengah Memproses 'Green Pass'
Sementara itu, Uni Eropa juga sedang mengerjakan 'green pass' vaksin yang akan memungkinkan warganya melakukan perjalanan antar negara anggota dan ke luar negeri.
Kantor berita Xinhua membeberkan, program yang diluncurkan China itu mencakup kode QR terenkripsi yang memungkinkan setiap negara memperoleh informasi kesehatan para pelancong.
"Kode kesehatan QR" dalam WeChat dan aplikasi smartphone China lainnya sudah disyaratkan untuk dapat masuk ke transportasi domestik dan banyak ruang publik di China.
Aplikasi tersebut dapat melacak lokasi pengguna dan menghasilkan kode "hijau" - identik dengan kesehatan yang baik - jika pengguna tidak melakukan kontak dekat dengan kasus yang dikonfirmasi atau belum melakukan perjalanan ke tempat penularan virus yang besar.
Di sisi lain, sistem tersebut telah memicu kekhawatiran privasi masyarakat dan kekhawatiran itu menandai perluasan pengawasan pemerintah.
Advertisement