Liputan6.com, Seoul- Korea Selatan telah menyetujui peningkatan 13,9 persen untuk biaya menampung sekitar 28.500 pasukan AS di wilayahnya pada 2021. Kenaikan dana itu adalah peningkatan terbesar dalam hampir dua dekade, menurut Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.
Kenaikan ini akan membuat dana yang dikeluarkan Korea Selatan tahun ini menjadi US$ 1,03 miliar (Rp.14,8 triliun).
Sebelumnya, mantan Presiden AS Donald Trump mempertanyakan sejauh mana pendanaan militernya untuk pertahanan sekutu dan telah menuntut agar Korea Selatan membayar sebanyak US$5 miliar pada AS dalam setahun.
Advertisement
"Perjanjian itu menyelesaikan kekosongan yang berlangsung sekitar satu tahun tiga bulan," kata Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (10/3/2021).
"Ini memberikan kesempatan untuk menegaskan kembali pentingnya aliansi dan kebutuhan untuk penempatan yang stabil dari Pasukan AS di Korea," lanjut pernyataan itu.Â
Kementerian Luar negeri Korea Selatan mengatakan bahwa perjanjian Tindakan Khusus (Special Measures Agreement) dengan AS selama enam tahun, datang setelah beberapa negosiasi dan akan meningkatkan kontribusi tahunan negara mereka pada RUU untuk tahun 2022 hingga 2025 mendatang.Â
Hal itu sejalan dengan peningkatan anggaran pertahanan tahunannya, yang sebesar 5,4 persen pada 2021.
Pakta tersebut menggantikan kesepakatan yang berakhir pada akhir 2019, di mana Korea Selatan membayar sekitar US $920 juta setahun.
Kedua pihak setuju untuk membekukan kontribusi Korea Selatan untuk tahun 2020, menurut kementerian itu.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Berikut Ini:
Peningkatan Anggaran Pertahanan Dianggap Sebagai Hal yang Wajar
Dalam peningkatan besar tahunan terakhir, seperti pada tahun 2003, Korea Selatan membayar 17 persen lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Hal itu ditunjukkan dalam data Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Mengenai hubungan baru antara kontribusi untuk biaya menampung tentara AS dan anggaran pertahanan, kementerian itu menerangkan bahwa peningkatan anggaran pertahanan adalah "standar yang wajar dan dapat diverifikasi dengan jelas" yang mencerminkan kemampuan keuangan dan keamanan.
Kementerian tersebut juga menyatakan akan mengambil langkah administratif yang cepat dan mengirimkan persetujuan tersebut ke parlemen untuk disetujui.
Diketahui, ada sekitar 28.500 tentara AS yang ditempatkan di Korea Selatan saat ini, untuk membantu memberikan pertahanan dari Korea Utara.
Perang Korea pada tahun 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan dengan perjanjian damai.
Advertisement