Liputan6.com, California - Seorang pria di California bernama Ali F. Elmezayen dijatuhi hukuman penjara lebih dari dua abad pada hari Kamis 11 Februari 2021 karena tindakannya memfabrikasi kecelakaan mobil atas dirinya, pasangannya, dan kedua anaknya yang autis di pelabuhan Los Angeles untuk mengumpulkan uang asuransi jiwa. Atas tindakan itu, dua anak kandung Elmezayen tewas dalam kecelakaan yang dibuat-buat tersebut.
Diktuip dari NBC News, Jumat (12/3/2021), Elmezayen dijatuhi hukuman maksimum atas tuduhan penipuan keuangan yang melibatkan penggunaan telekomunikasi, penipuan surat, pencurian identitas, dan pencucian uang dalam skema membunuh keluarganya untuk jutaan uang asuransi.
Baca Juga
Hakim Distrik Amerika Serikat (AS), John F. Walter, mengatakan bahwa Elmezayen adalah penipu dan pembohong. "Ia adalah penipu ulung dan pembohong yang terampil," katanya, "...dan tidak lebih dari pembunuh yang rakus dan brutal."
Advertisement
Walter mengatakan bahwa satu-satunya yang Elmezayen sesali adalah bahwa ia sudah tertangkap. "Satu-satunya penyesalan yang dimiliki terdakwa adalah dia tertangkap."
Elmezeyan membeli lebih dari 43 miliar rupiah dalam polis asuransi jiwa dan kematian karena kecelakaan untuk dirinya serta keluarganya antara tahun 2012 dan 2013.
Jaksa memutar rekaman panggilan telepon di persidangan di mana Elmezeyan meminta untuk mengonfirmasi bahwa polis tersebut aktif, akan dibayar apabila ada kematian tidak sengaja, dan bahwa perusahaan tidak akan menyelidiki gugatan yang dibuat dua tahun setelah polis sudah dibeli.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Membunuh Karena Tidak Puas dengan Situasi Keuangan
Kurang dari dua minggu setelah periode dua tahun itu selesai, Elmezeyan dengan sengaja menjatuhkan mobil yang berisi keluarganya ke pelabuhan Los Angeles.
Dua putranya, Elhassan yang berusia 13 tahun dan Abdelkrim, 8 tahun, tenggelam karena terjebak di dalam mobil. Ibu dari anak-anak tersebut, Rabab Diab, untungnya selamat dari kecelakaan tersebut setelah seorang nelayan melemparkan alat pelampung untuknya.
Menurut jaksa penutut, untuk selamat, Elmezeyan sengaja membuka jendela mobil di sisi ia duduk sehingga ia bisa keluar dan berenang.
Pasangan tersebut memiliki putra ketiga yang tidak berada dalam mobil karena pada saat itu ia sedang menjalani kamp.
Pengacara Nick Hanna mengatakan bahwa Elmezeyan tidak puas dengan situasi keuangan dan keluarganya dan sengaja mencelakai mereka untuk mendapatkan uang asuransi.
"Kedua anak laki-laki ini layak mendapatkan ayah yang penuh kasih -- sebaliknya, mereka mendapatkan seorang pria yang menempatkan keserakahan dan kepentingan pribadinya di atas hidup mereka," kata Hanna.
Tidak hanya dijatuhi hukuman 212 tahun, Walter juga memerintahkan Elmezeyan untuk membayar restitusi kepada perusahaan asuransi hampir senilai 4 miliar rupiah.
Elmezeyan juga menghadapi dakwaan pembunuhan dalam kasus negara bagian yang masih tertunda, di sana, ia menghadapi hukuman maksimal seumur hidup di penjara tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.
Â
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement