Liputan6.com, Ankara - Turki berencana melakukan vaksinasi COVID-19 kepada 50 juta orang sebelum musim gugur 2021. Menteri Kesehatan Fahrettin Koca bertekad agar pandemi COVID-19 ini tak akan menjadi beban lagi seperti tahun lalu.
Menkes Koca berkata bahwa Turki adalah salah satu negara tercepat dalam penyediaan vaksin COVID-19. Negara tersebut memilih vaksin Sinovac.
"Turki adalah salah satu yang bertindak tercepat dalam menyediakan vaksin. Pada November, kita membuat persetujuan 50 juta dosis dengan pemanufaktur di China," ungkapnya seperti dilansir Daily Sabah, Jumat (12/3/2021).
Advertisement
"Jika kita bisa memvaksinasi 50 juta populasi kita sebelum musim gugur seperti yang kita rencanakan, pandemi ini tidak akan lagi menjadi beban berat bagi kita," Koca menambahkan.
Ia berkata COVID-19 tidak akan menjadi penyakit biasa seperti flu, tetapi di 2021 virus itu tidak akan menjadi mimpi buruk seperti di 2020.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Situasi Pandemi di Turki
Sudah ada 2,82 juta kasus COVID-19 di Turki. Kemenkes Turki menyebut 29 ribu orang meninggal dunia akibat virus tersebut.
Ada 42 provinsi di Turki yang memiliki risiko rendah dan medium, tetapi ada 39 provinsi yang memiliki area risiko tinggi atau sangat tinggi.
Awal Maret 2021, Presiden Erdogan mulai melonggarkan pembatasan akibat COVID-19. Sekolah boleh mulai buka, tetapi tidak secara keseluruhan. Hal sama berlaku bagi kafe dan restoran.
Ankara pun turut melonggarkan pembatasan.
Selain memakai Sinovac, Turki juga sedang melakukan uji klinis untuk sejumlah vaksin lokal. Yang terkini, ada lima jenis vaksin baru. Harapannya, Turki akan bisa memakai vaksin lokal dalam beberapa waktu ke depan.
Advertisement