Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan telah mulai berencana untuk mengirim jutaan sampel sperma ke Bulan, dalam upaya untuk melestarikan kembali umat manusia jika kita punah.
Sebuah bank sperma bulan, atau para ilmuwan menyebutnya dalam laporan mereka, "polis asuransi global modern", demikian seperti dikutip dari Mashable, Sabtu (13/3/2021).
Logika di balik kebutuhan akan bank sperma di Bulan, yang menurut para ilmuwan akan ditimbun di lemari besi di bawah permukaan Bulan, adalah ketidakpastian bencana alam, kekeringan global, asteroid, serta potensi perang nuklir.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu faktor ini bisa memicu akhir umat manusia seperti yang kita tahu.
Jadi satu-satunya cara mengatasi masalah adalah dengan 'keluar dari Bumi' atau setidaknya, mengirim sampel biologis manusia ke angkasa luar.
"Bumi secara alami adalah lingkungan yang mudah menguap," kata rekan penulis studi Jekan Thanga. Meninggalkan sisa sampel sperma Bumi di planet ini akan membuat mereka rentan terhadap ancaman tersebut.
Thanga mengusulkan bahwa bank sperma akan disimpan di kawah Bulan yang baru-baru ini ditemukan, di mana para ilmuwan percaya bahwa lava pernah mengalir miliaran tahun yang lalu.
Â
Simak video pilihan berikut:
Mengatasi Kemungkinan Kepunahan Manusia
Para ilmuwan percaya kita memiliki setiap alasan untuk khawatir tentang potensi peristiwa tingkat kepunahan yang terjadi.
Mengutip letusan gunung berapi Gunung Toba Indonesia 75.000 tahun yang lalu, yang "menyebabkan periode dingin 1.000 tahun dan, menurut beberapa orang, selaras dengan perkiraan penurunan keragaman manusia," Thanga percaya kita harus mulai mempersiapkan masalah sesegera mungkin.
Jika terdengar seperti fiksi ilmiah dan berlebihan, ambil contoh Svalbard Global Seed Vault.
Ini pada dasarnya mengikuti konsep 'bahtera' yang sama yang disorot Thanga.
Kecuali, alih-alih menyimpan sperma, ia menampung benih tanaman dunia, dengan kapasitas untuk menyimpan 4,5 juta sampel benih. Dengan setiap sampel yang berisi sekitar 500 biji, itu berarti fasilitas penyimpanan memiliki kapasitas maksimum 2,25 miliar biji.
Advertisement