Liputan6.com, Chiba - Seorang pria yang mencalonkan diri sebagai gubernur di prefektur Chiba, Jepang menjadi viral di media sosial karena penampilannya yang menyerupai tokoh komik the Joker saat berkampanye.
Yuusuke Kawai muncul di outlet siaran Jepang NHK, menyajikan platform kampanyenya kepada massa.
Pada awal pidatonya, ia mendorong penonton menonton di rumah untuk mulai merekam pidatonya dan kemudian mempostingnya di YouTube dan TikTok.
Advertisement
Baca Juga
Kawai membuat sejumlah janji aneh untuk dipenuhi jika ia terpilih sebagai gubernur prefektur Chiba, yang termasuk membangun menara merah di daerah itu dan menamainya Tokyo Tower (ya, seperti Menara Tokyo yang sudah ada) --sebagai sebuah kritik terhadap di Tokyo Disneyland yang disebut seperti itu, meskipun terletak di Chiba.
Dia juga berjanji untuk mengubah nama Bandara Internasional Narita, bandara terbesar di Jepang,yang terletak di Chiba juga, menjadi 'Disney Sky'.
Selain itu, Kawai ingin membuat lagu 'Let It Go' dari Disney's Frozen sebagai lagu resmi prefektur Chiba.
Itu sudah cukup aneh, tetapi yang berikutnya lebih unik: kandidat gubernur asal Jepang itu ingin sepenuhnya melarang penggunaan kata 'sampah', dan sebaliknya menyebutnya 'fragmen bintang'.
Simak video pilihan berikut:
Serius Berkampanye Soal Penanganan COVID-19
Terlepas dari semua lelucon itu, Kawai secara serius menyatakan dukungan untuk penggunaan masker wajah selama pandemi COVID-19.
Dia bahkan mengkritik semua kelompok anti-masker di Jepang, yang percaya bahwa COVID-19 adalah "hanya pilek", dengan mengatakan bahwa "hanya pilek tidak menyenangkan".
Kawai terus menekankan pada peningkatan kerentanan selama musim semi mendatang, ketika alergi menjadi masalah yang lebih signifikan bagi sejumlah penduduk Jepang.
Menurut Tokyo Sports, Kawai dulu bekerja di sebuah firma hukum, sebelum pindah ke perusahaan IT, dan kemudian akhirnya berhenti untuk mencurahkan waktunya untuk membuat video YouTube komedi.
"Saya membidik tawa," kata Kawai kepada Tokyo Sports merujuk pada pidatonya yang disiarkan televisi. "Bahkan jika berbicara tentang diri saya yang sebenarnya, itu tidak akan menjadi berita."
Advertisement