Liputan6.com, Jakarta - PBB melaporkan dampak COVID-19 pada kesehatan anak di berbagai negara. Ratusan ribu balita meninggal dunia karena layanan kesehatan yang mereka butuhkan terhambat.
Laporan itu berdasarkan penelitian di Afghanistan, Nepal, Bangladesh, India, Pakistan dan Sri Lanka, rumah bagi sekitar 1,8 miliar orang.
Advertisement
Baca Juga
Dampak COVID-19 bagi anak-anak menjadi berita yang paling disorot pembaca isu global Liputan6.com, Kamis (18/3/2021).
Isu lain yang menjadi sorotan adalah masalah izin vaksin AstraZeneca di Uni Eropa, serta jumlah kasus positif COVID-19 di seluruh dunia.
Berikut daftar artikelnya:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Dampak COVID-19 Bagi Kesehatan Anak
Gangguan dalam layanan kesehatan yang disebabkan oleh COVID-19 mungkin telah menyebabkan sekitar 239.000 kematian ibu dan anak di Asia Selatan, menurut laporan PBB yang baru.
Laporan yang bertajuk "Direct and Indirect Effects of Covid-19 Pandemic and Response in South Asia", meneliti pengaruh strategi pemerintah terhadap perawatan kesehatan, layanan sosial, termasuk sekolah, dan ekonomi.
Advertisement
2. BPOM Uni Eropa Dukung Vaksin AstraZeneca
European Medicines Agency (EMA) mendukung vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca. BPOM Uni Eropa tersebut menegaskan bahwa benefit dari vaksin AstraZeneca lebih tinggi dari risikonya.
Saat ini, sejumlah negara Eropa menahan distribusi AstraZeneca setelah adanya kasus penggumpalan darah di Denmark.
3. Kasus COVID-19 di Dunia per 17 Maret 2021
Total kasus positif COVID-19 di seluruh dunia mencapai 120,6 juta kasus per Rabu (17/3/2021). Kasus di Eropa masih tinggi, seperti di Jerman yang mencatat 2,59 juta kasus.
Kasus COVID-19 di Berlin mencapai 135 ribu orang. Kasus tinggi terjadi di Bayern dengan 459 ribu kasus dan Nordrhein-Westfalen yang mencatat 560 ribu.
Advertisement