Sukses

Polisi New York Jaga Area Komunitas Asia Usai Penembakan di Tempat Spa Atlanta

Kepolisian New York meningkatkan penjagaan usai terjadinya insiden penembakan terhadap warga Asia.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi New York meningkatkan patroli di wilayah komunitas Asia sebagai tindakan pencegahan, menyusul serangan mematikan di tempat spa Atlanta pada Selasa (16/3). 

Delapan orang, enam di antaranya wanita keturunan Asia, ditembak mati dalam serangkaian serangan  dan seorang pria yang diduga melakukan penembakan ditangkap di Georgia selatan, kata polisi.

 

Meskipun pihak berwenang belum untuk mengungkap motif dari kekerasan tersebut, serangan tersebut mendorong unit kontra-terorisme Departemen Kepolisian New York untuk mengumumkan pengerahan patroli tambahan di komunitas Asia di sana sebagai tindakan pencegahan.

Kementerian luar negeri Korea Selatan mengatakan konsulat jenderal di Atlanta telah mengkonfirmasi bahwa para korban termasuk empat wanita keturunan Korea tetapi sedang memverifikasi kewarganegaraan mereka.

Insiden penembakan mematikan dimulai sekitar pukul 17.00 sore pada Selasa (16/3) waktu setempat, ketika empat orang tewas dan seorang lainnya terluka dalam penembakan di Young's Asian Massage di distrik Cherokee, sekitar 40 mil sebelah utara Atlanta, kata Kapten Jay Baker dari Departemen Sheriff distrik Cherokee.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Korban Keturunan Asia

Dua wanita keturunan Asia termasuk di antara yang tewas di sana, bersama dengan seorang wanita kulit putih dan seorang pria kulit putih, kata Baker, menambahkan bahwa korban yang masih hidup adalah seorang pria Hispanik.

Di Atlanta, ibu kota negara bagian, petugas polisi menanggapi panggilan ketika "perampokan sedang berlangsung", tidak lama sebelum jam enam sore tiba di salon kecantikan Gold Spa dan menemukan tiga wanita ditembak mati, Kepala Polisi Rodney Bryant mengatakan kepada wartawan.

Saat menyelidiki laporan awal, para petugas dipanggil ke tempat spa aromaterapi yang letaknya terpisah di seberang jalan di mana seorang wanita lain ditemukan tewas akibat luka tembak, kata Bryant. Keempat wanita yang terbunuh di Atlanta adalah keturunan Asia.

Penembakan itu terjadi dengan banyak orang Asia-Amerika yang sudah gelisah menyusul lonjakan kejahatan rasial baru-baru ini terhadap komunitas tersebut, dan segera memicu ketakutan bahwa bisnis yang dijalankan oleh warga Asia mungkin sengaja menjadi sasaran.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang mengunjungi Korea Selatan pada hari Rabu, menyampaikan belasungkawa.

"Kami ngeri dengan kekerasan yang tidak memiliki tempat di Amerika atau di mana pun," kata Blinken kepada Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong.

Kekerasan itu terjadi beberapa hari setelah Presiden AS Joe Biden menggunakan pidato yang disiarkan televisi secara nasional untuk mengutuk lonjakan kejahatan kebencian dan diskriminasi terhadap orang Asia-Amerika. 

Kelompok hak-hak sipil telah menyarankan bahwa mantan Presiden Donald Trump berkontribusi pada tren tersebut dengan berulang kali menyebut virus corona sebagai "virus China" karena pertama kali muncul di sana.

“Presiden telah diberitahu semalam tentang penembakan mengerikan di Atlanta. Pejabat Gedung Putih telah menghubungi kantor walikota dan akan tetap berhubungan dengan FBI,” kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.