Sukses

Top 3: Update COVID-19 dan Gempa Guncang Miyagi di Jepang Jadi Sorotan

Top 3 global: gempa di Miyagi, Jepang. KBRI memantau nasib WNI.

Liputan6.com, Tokyo - Gempa mengguncang Miyagi, Jepang, pada Sabtu (20/3). Sempat ada peringatan tsunami, namun akhirnya dicabut oleh pemerintah. 

Gempa magnitudo 6,9 itu terjadi pada Sabtu (20/3) pukul 18.09 waktu setempat. Sebelumnya, gempa dinyatakan berkekuatan magnitudo 7,2. 

Berita mengenai gempa di Jepang menjadi berita yang paling dominan disorot pembaca pada Minggu (21/3/2021). Kabar lainnya adalah terkait update COVID-19. 

Berikut daftar beritanya:

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

1. Update COVID-19 per 20 Maret 2021

Total infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Sabtu (20/3) pada pukul 13.30 WIB telah mencapai 122.315.624.

Data Johns Hopkins University juga menunjukkan bahwa India berada di posisi teratas untuk pasien pulih yaitu 11.107.332 lalu disusul Brasil sebanyak 10.435.864. 

Baca selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Fakta-Fakta Gempa Ishinomaki Jepang Menurut Pantauan BMKG

Gempa bermagnitudo 7 mengguncang Ishinomaki, Prefektur Miyagi, Jepang pada 20 Maret 2021 sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

'Peringatan tsunami' dikeluarkan, mengimbau orang-orang untuk tidak mendekat ke pesisir pantai, the Asahi Shimbun melaporkan. 

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam keterangannya yang diterima Liputan6.com pada Sabtu (21/3/2021), mencatat 6 fakta terkait gempa di Ishinomaki tersebut: 

Baca selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. KBRI Pantau Kondisi WNI Usai Gempa

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi menjelaskan, "Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo melakukan pemantauan kondisi warga negara Indonesia di Prefektur Miyagi dan beberapa wilayah yang juga merasakan gempa."

"KBRI telah berkoordinasi dengan sejumlah perwakilan WNI di wilayah tersebut untuk memonitor kondisi WNI. Sampai saat ini KBRI masih mengumpulkan informasi baik melalui liputan awal media Jepang maupun informasi dari masyarakat," ujar Heri Akmadi. 

Baca selengkapnya...