Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara mengklaim rudal yang diluncurkannya Kamis (25/5) adalah "proyektil taktis tipe baru". Hal ini disampaikan oleh pihak Korut dalam pernyataan pertamanya sejak pengujian.
Dikutip dari laman BBC, Jumat (26/3/2021) program ini merupakan peluncuran rudal balistik pertama yang dilakukan oleh Korea Utara sejak hampir setahun terakhir.
Baca Juga
Dimana, Korut sempat menghentikan aktivitasnya sejak melakukan komunikasi dengan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Advertisement
Kini, program rudal balistik kembali dijalankan oleh Pyongyang dan menjadi yang pertama sejak Presiden AS Joe Biden menjabat.
AS, Jepang, dan Korea Selatan semuanya mengutuk tes tersebut.
Di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB, Korea Utaradilarang menguji rudal balistik.
"Peluncuran ini melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dan mengancam kawasan dan komunitas internasional yang lebih luas," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Saksikan Video Berikut Ini:
Mampu Capai Target
Korea Utara pada Jumat (26/3) mengatakan kedua senjata itu mencapai target uji 600 km (373 mil) di lepas pantai timur Korea Utara -- membantah prediksi Jepang yang sebelumnya menyebut hanya mampu terbang tak lebih dari 400 km.
"Pengembangan sistem senjata ini sangat penting dalam memperkuat kekuatan militer negara dan mencegah segala macam ancaman militer," kata Ri Pyong-chol, pemimpin senior yang mengawasi tes tersebut, menurut rilis Korea Utara.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan tidak hadir dalam peluncuran rudal balistik.
Menurut Pyongyang, rudal baru tersebut mampu membawa muatan 2,5 ton yang akan membuatnya mampu membawa hulu ledak nuklir.
Advertisement