Liputan6.com, Riyadh - Sebuah konspirasi yang erat dengan kehidupan manusia dari dahulu hingga saat ini adalah simbol mata satu.
Bagi banyak orang khususnya umat muslim, simbol ini memiliki arti kurang baik yaitu berkaitan dengan Dajjal, makhluk yang muncul saat kiamat.
The 'Eye of Providence' - satu set mata dalam segitiga - adalah salah satu simbol yang erat kaitannya dengan Freemasonry tetapi juga terkait dengan apokrif Illuminati, sebuah kelompok rahasia individu elit yang diduga berusaha untuk mengontrol urusan global, demikian dikutip dari laman BBC.
Advertisement
Akan tetapi di negara Arab Saudi terdapat sebuah patung yang menunjukkan mata Dajjal.
Melalui kanal YouTube pribadi, Alman Mulyana, seorang warga Indonesia yang tinggal di Arab Saudi, membagikan pengalaman perjalanannya saat mengunjungi patung tersebut.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Juga Video Berikut Ini:
Tidak ada protes dari warga sekitar
Patung mata satu Dajjal yang bernama The Eye tersebut terletak di hadigah atau taman kota di Arab Saudi.
Sekitar tahun 1956, seorang pematung dari Prancis César Baldaccini, mulai membuat karya menggunakan logam dalam bentuk yang tampak lebih penuh dan lebih padat, seperti dalam The Devil (1956; Paris, Pompidou), demikian dikutip dari laman sculpturesofjeddah.
Kemudian pada tahun 1965 César Baldaccini membuat patung yang lebih tradisional dalam serangkaian karya yang didasarkan pada bagian-bagian tubuh manusia seperti The Eye, The Thumb dan The Fist, ketiganya sekarang berada di Jeddah, Arab Saudi.
Patung ini berdiri kokoh dan tegap serta tidak ada protes dari warga sekitar, padahal Arab adalah negara muslim terbesar.
"Sekarang saya mau menunjukkan ke kalian ada salah satu patung yang menurut saya ini sensitif di seluruh umat muslim yang ada di seluruh dunia," kata Alman Mulyana pada awal video YouTube tersebut.
Patung ini berdiri kokoh dan tegap serta tidak ada protes dari warga sekitar, padahal Arab adalah negara muslim terbesar.
Alman mengatakan bahwa tidak pernah ada demo atau kritik warga sekitar, "Tapi kok kenapa ini (patung mata satu) berdiri kokoh tanpa ada demo, kritikan dari siapa pun."
Dia juga memberi pernyataan bahwa negara Arab merupakan negara yang damai dan tidak pernah mempermasalahkan hal-hal seperti patung dan lain sebagainya.
Â
Reporter: Veronica Gita
Advertisement