Sukses

2 Remaja Indonesia Mengaku Jadi Korban Serangan Rasial di Stasiun Kereta Philadelphia

Dua WNI yang tidak menyebutkan identitasnya mengatakan bahwa insiden itu bermula ketika keduanya sedang menunggu kereta di SEPTA Stasiun City Hall Philadelphia.

Liputan6.com, Philadelphia - Dua orang remaja Indonesia di Amerika Serikat mengaku jadi korban penyerangan di sebuah stasiun kereta Philadelphia.

Mereka mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan, ditampar hingga dipukul.

Dua WNI yang tidak menyebutkan identitasnya tersebut mengatakan kepada NBC bahwa insiden bermula ketika keduanya sedang menunggu kereta di SEPTA Stasiun City Hall pada Minggu (21/3).

Tak lama, ada empat orang remaja lain tiba-tiba tanpa alasan yang jelas melakukan bullying.

"Seorang remaja menyerang teman saya dengan tamparan dan ia menangis. Kemudian, remaja lain memukul kepala bagian kiri saya sampai saya terjatuh," demikian dilaporkan NBC.

Dalam rekaman yang ditayangkan oleh NBC juga menyiarkan cuplikan video amatir dari ponsel pengguna kereta lain saat terjadi penyerangan pada dua WNI tersebut.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Upaya Otoritas Terkait

Dua remaja Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat ini meyakini bahwa ini adalah serangan rasial. Pasalnya, ada sejumlah orang di stasiun itu. Namun, hanya mereka yang jadi sasaran.

Juru bicara The Southeastern Pennsylvania Transportation Authority (SEPTA) mengatakan bahwa pihaknya terus berkomunikasi dengan aparat keamanan untuk mencegah terjadinya hal serupa.

"Kepolisian Philadelphia sudah berkomunikasi dengan otoritas SEPTA untuk mengatasi insiden tersebut," ujar juru bicara SEPTA, Andrew Busch.