Liputan6.com, Taipei - Para pekerja di Taiwan terus melakukan pemindahan gerbong kereta yang rusak akibat kecelakaan yang paling mematikan di negara itu dalam beberapa dekade terakhir.
Laporan awal tentang penyelidikan kecelakaan itu diperkirakan akan segera diinformasikan pada Selasa (6/4) waktu setempat.
Baca Juga
Gerbong kereta ketiga yang tersisa telah dipindahkan, dan para pekerja sekarang menangani pemindahan dua gerbong kereta terakhir, yang mengalami kerusakan paling parah ketika kereta menabrak truk dalam kecelakaan pada Jumat lalu.
Advertisement
Kerusakan kereta tersebut cukup parah, sehingga pekerja mungkin perlu memotong gerbong yang tersisa menjadi beberapa bagian sebelum dapat dipindahkan.
Otoritas setempat meyakini bahwa truk konstruksi menuruni lereng bukit ke rel kereta - tempat kereta Taroko Express menabrak truk saat keluar dari terowongan.
Penyelidik pun mencoba untuk menentukan bagaimana truk tersebut bisa jatuh, dan apakah pengemudi gagal menginjak rem dengan benar.
Sejauh ini, penjualan tiket tanpa kursi di kereta dan kurangnya pagar pelindung di sepanjang rel, yang membentang di antara lereng bukit yang curam dan Samudra Pasifik, telah disebut sebagai kemungkinan penyebab terjadinya kecelakaan, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (6/4/2021).
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Kecelakaan Kereta di Taiwan Tewaskan 50 Orang
Diketahui bahwa kecelakaan kereta itu menewaskan 50 orang dan melukai 200 di antara 494 orang di dalamnya.
Banyak dari korban diketahui menaiki kereta itu untuk bepergian dan bertemu dengan keluarga mereka pada liburan panjang akhir pekan.
Wakil Menteri Transportasi Taiwan, Wang Kwo-Tsai mengatakan pada Senin (5/4) bahwa pemerintah akan menuntut pengemudi dan pemilik truk, Lee Yi-hsiang, dan Perusahaan Konstruksi Tung Hsin, yang merupakan kontraktor lokasi konstruksi.
Pengadilan Taiwan telah membekukan aset Lee dan perusahaan.
Lee, yang merupakan manajer lokasi konstruksi, telah ditahan sejak 4 April ketika pengadilan lokal di daerah Hualien memberikan jaminan tetapi kemudian mencabutnya.
Advertisement