Liputan6.com, Jakarta - Dalam kunjungannya ke Indonesia pada Rabu (7/3), Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab berkesempatan untuk bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo.
"Hubungan Inggris-Indonesia didasarkan pada perdagangan, keamanan dan penyelesaian masalah regional," kata Menlu Inggris Dominic Raab melalui laman Twitter-nya, pada Rabu (7/4/2021).
Dominic Raab membeberkan, bahwa pertemuan itu membahas peningkatan perdagangan Inggris-Indonesia, hingga distribusi global yang adil untuk vaksin COVID-19.
Advertisement
"Hari ini saya bertemu dengan Presiden @jokowi untuk membahas peningkatan perdagangan Inggris-Indonesia, ambisi bersama untuk perubahan iklim pada @COP26 dan distribusi global vaksin #COVID19 yang adil," jelasnya.Â
The UK-Indonesia relationship is based on trade, security & regional problem solving. Today I met with President @jokowi to discuss increasing UK-Indonesia trade, our shared ambition on climate change in the year of @COP26 and fair global distribution of #COVID19 vaccines pic.twitter.com/i8sEjZRF7G
— Dominic Raab (@DominicRaab) April 7, 2021
Sebelum bertemu Presiden Joko Widodo, Dominic Raab juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Terkait kerja sama bilateral Indonesia-Inggris, Menlu Retno mengatakan bahwa ia meyampaikan tiga poin pada pertemuan tersebut, yaitu memperkuat kemitraan di bidang kesehatan, upaya pemulihan ekonomi, dan memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan.
Saksikan Video Berikut Ini:
Pertemuan dengan Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin
Saat bertemu dengan Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, Menlu Inggris Dominic Rabb membahas bagaimana Inggris-Indonesia bekerja sama dalam bersiap untuk pandemi berikutnya - sementara komunitas internasional sekarang juga berfokus pada masalah ini.
Selain itu, pertemuan itu juga membahas arsitektur internasional multilateral Inggris-Indonesia, dan akses vaksin COVID-19 yang adil untuk semua.
"Kedua Menteri juga membahas kerja sama bilateral yang kuat di sektor kesehatan antara Inggris dan Indonesia, yang diperluas hingga mencakup Inggris yang mendukung kemampuan pengurutan genom Indonesia melalui pelatihan dan Teknologi Informasi. Institut Eijkman sudah memiliki hubungan dengan Universitas Oxford - dan ada potensi untuk melakukan lebih banyak lagi," demikian keterangan dalam rilis pers Kedutaan Besar Inggris pada Rabu (7/4/2021).
Advertisement