Sukses

Jokowi Dorong Negara D-8 Pulihkan Ekonomi Global Pasca-Pandemi COVID-19

Dalam rapat KTT D-8, Presiden Indonesia Joko Widodo menyinggung peran negara anggota soal pemulihan ekonomi global pasca-pandemi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo mendorong anggota negara D-8 yang terdiri dari Indonesia, Bangladesh, Iran, Malaysia, Mesir, Pakistan, Turki dan Nigeria untuk berkontribusi dalam memulihkan ekonomi global pasca-pandemi COVID-19.

Pesan tersebut disampaikan Menlu Retno Marsudi usai Presiden Jokowi mengikuti rapat dalam KTT D-8 ke-10 pada Kamis, (8/4/2021) sore waktu Indonesia.

"Presiden Jokowi meminta negara D-8 harus berkontribusi dalam pemulihan ekonomi global dengan potensi perdagangan antar negara anggota yang melebihi US$ 1,5 triliun, D-8 dapat berkontribusi besar dalam pemulihan ekonomi global," kata Retno Marsudi dalam siaran langsung melalui akun Sekretariat Presiden, Kamis malam.

"Presiden mendorong fasilitasi perdagangan intra negara D-8 dan meminta agar hambatan perdagangan harus diminimalisir."

Selain soal ekonomi global pasca-pandemi COVID-19, Presiden Jokowi juga meminta agar D-8 harus dapat mengembangkan teknologi digital. Presiden menyampaikan digitalisasi artifisial, computing powers, big data, data analytic yang telah melahirkan terobosan baru.

"Sektor tersebut merupakan ekonomi masa depan, dan tentu saja D-8 bharus manfaatkan teknologi tersebut untuk kesejahteraan masyarakat," jelas Retno Marsudi.

"D-8 memiliki potensi besar dan keunggulan demografi penduduk muda. Dimana, D-8 memiliki sekitar 323 juta anak muda atau sekitar 27,3 persen. Ini lebih tinggi dari penduduk muda negara G7 misalnya yg mencapai 135 juta org atau sekitar 17,3 persen dari total populasi."

 

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Investasi pada Kaum Muda

Presiden Jokowi turut menyampaikan potensi investasi kaum muda yang merupakan investasi masa depan. Jokowi menggarisbawahi agar inovasi dapat terus ditumbuhkan. "Industri start-up harus terus didorong dan keunggulan D-8 sebagai negara mayoritas muslim harus dimanfaatkan dan pengembangan industri start-up berbasis syariah harus terus dikembangkan."

KTT Ini merupakan pertemuan tiga tahunan kepala negara D-8.

KTT D-8 dihadiri oleh hampir semua pemimpin negara anggota D-8. Yaitu, Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Pakistan, Turki dan Nigeria.

KTT D-8 ini dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina selaku ketua dari D-8.

KTT D-8 ini bertepatan dengan 24 tahun sejak D-8 didirikan. D-8 ini didirikan sejak 15 Juni 1997 untuk menghimpun kekuatan ekonomi negara-negara berpenduduk muslim dalam organisasi kerjasama islam atau OKI yang beragam.