Liputan6.com, Jakarta - Dalam kunjungannya ke Tanah Air, Menteri Luar Negeri Dominic Raab mengatakan bahwa Inggris sangat menghargai persahabatan Indonesia dan memiliki ambisi untuk hubungan yang lebih kuat di masa depan.
Raab mengatakan bahwa hubungan yang dibangun adalah "kemitraan berdasarkan rasa hormat dan kesamaan kepentingan dan tujuan", demikian disebutkan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Jumat (9/4/2021).
Baca Juga
Indonesia-Polandia Perkuat Hubungan Persahabatan Lewat Acara Jalan Bersama di Car Free Day Jakarta
Peringati Hari Toilet Sedunia, Perusahaan ini Ajak Ratusan SD di Indonesia ‘Melek’ Pentingnya Toilet BersihÂ
Pariwisata Indonesia Ukir Prestasi, Menangkan Kategori Best of Romance dalam Condé Nast Johansens Awards for Excellence
Menlu Raab juga menegaskan bahwa Tinjauan Terpadu (Integrated Review) adalah artikulasi paling komprehensif dari kebijakan luar negeri Inggris untuk satu generasi - "menetapkan visi Inggris di dunia - serta menempatkan Indo-Pasifik di tengahnya, dan Indonesia berada di jantung visi tersebut."
Advertisement
Sebuah kerja sama baru telah disepakati melalui Forum Kemitraan yang diumumkan dalam Pernyataan Bersama.
Melalui implementasi kesepakatan ini, Inggris dan Indonesia tentunya akan mencapai tujuan untuk membawa hubungan ke tingkat selanjutnya.
Â
Berikut sejumlah perjanjian utama yang dihasilkan:
1. Kerja sama kesehatan dan vaksin
Komitmen bersama untuk memastikan distribusi vaksin COVID-19 yang adil, terjangkau dan merata.
2. Ekonomi dan Perdagangan
Pembiayaan Ekspor Inggris (UK Export Finance - UKEF) dapat mendukung Pemerintah Indonesia dengan pembiayaan jangka panjang yang sangat kompetitif (hingga £4 miliar) dalam mencapai tujuan pembangunannya.
3. Keamanan
Nota Kesepahaman Kontra-Terorisme baru telah disepakati untuk memperkuat kerja sama keamanan guna melawan ancaman regional dan internasional. Memperdalam kolaborasi bilateral di bidang perlindungan data, menumbuhkan ekonomi digital dan akses digital, serta keamanan siber termasuk melalui Dialog Keamanan Siber tahun ini.
4. Hukum Internasional
Untuk mendukung hukum internasional dan Sistem Internasional Berbasis Aturan, termasuk prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia dan kebebasan fundamental. Untuk mengadakan dialog tahunan tentang hukum internasional - termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS); serta melaksanakan MoU Kerja sama Maritim melalui Forum Maritim Bilateral.
Â
Advertisement
Isu Myanmar
5. Iklim dan Lingkungan
Bekerja untuk keberhasilan tujuan Konferensi Perubahan Iklim COP26 di Glasgow, November 2021. Komitmen untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Perjanjian Paris, termasuk memperkuat aksi nasional dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Upaya peningkatan kerja sama bilateral dalam bidang transisi energi, selain kerja sama di sektor perkotaan dan transportasi melalui program UK Future Cities.
Mendukung produksi berkelanjutan dan non-diskriminatif, perdagangan dua arah yang berkelanjutan di sektor Komoditas Pertanian, berdasarkan prinsip saling menghormati terhadap undang-undang nasional dan saling memahami tentang standar dan sertifikasi.
6. Isu-isu multilateral dan regional
Indonesia dan Inggris terkejut bahwa ratusan pengunjuk rasa damai telah tewas di Myanmar. Kedua negara kembali menyerukan penghentian penggunaan kekerasan di Myanmar, untuk memastikan keselamatan dan keamanan rakyat di Myanmar serta untuk menegakkan transisi demokrasi.
Inggris menyoroti kerja sama yang luas dan mendalam dengan ASEAN serta keinginannya mendukung kemitraan dengan ASEAN melalui hubungan Mitra Dialog formal. Indonesia menyambut positif komitmen Inggris untuk memperdalam kerja sama dengan ASEAN, termasuk dukungan kepada Inggris untuk mencapai hubungan Mitra Dialog (Dialogue Partner).