Liputan6.com, Bangkok - Sudah ada 24 orang di Bangkok, Thailand yang terkena varian baru virus COVID-19 B.1.1.7. Menurut pakar kesehatan pemerintah, kasus-kasus tersebut merupakan transmisi domestik pertama yang diketahui berasal dari Inggris.
Dikutip dari Mashable SE Asia, Sabtu (10/4/2021), selama akhir pekan, varian baru diamati di sekelompok 24 pelanggan tempat hiburan di Bangkok dan pada gilirannya, lebih dari 200 tempat serupa di daerah tersebut terpaksa ditutup selama dua minggu.
Baca Juga
Yoong Poovorawan, ahli virologi terkait pemerintah dari Universitas Chulalongkorn menjelaskan bahwa varian itu dapat menyebar 1,7 kali lebih cepat dari jenis biasanya.
Advertisement
"Varian ini sangat viral dan dapat menyebar 1,7 kali lebih cepat dari jenis biasanya," jelasnya, "Kami melakukan segalanya untuk memblokirnya, dan itu masih berhasil."
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Hambatan Bagi Pariwisata Thailand
Sejauh ini, varian B.1.1.7 telah diidentifikasi di lebih dari seratus negara dan karakteristiknya telah dikutip sebagai penyebab gelombang infeksi baru yang sangat sulit untuk ditangani.
Untuk mengantisipasi gelombak baru infeksi, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha telah mengerahkan rumah sakit lapangan untuk mengakomodasi lonjakan pasien yang diharapkan.
Pada 7 April 2021, telah ada 334 kasus baru yang dilaporkan. Jumlah total kasus Thailand sekarang mencapai sekitar 30.000 dengan lebih dari 95 kematian.
Sejumlah menteri dan anggota perlemen telah ditempatkan dalam isolasi diri setelah terpapar dengan yang positif.
"Kami dapat menangani semuanya sekarang dan saya telah menginstruksikan persiapan untuk rumah sakit lapangan di daerah Bangkok," jelas Prayuth. "Kami mungkin membutuhkan rumah sakit lapangan ini jika pandemi memburuk."
Hal ini membuat terjadinya hambatan dengan Thailand yang ini menghidupkan kembali sektor pariwisata dan hiburannya yang sedang kesulitan.
Thailand sudah berhasil membatasi penyebaran virus melalui perjalanan dan pergerakan yang ketat, dan juga telah merencanakan program vaksinasi massal secara resmi dimulai pada bulan Juni.
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement