Liputan6.com, Jakarta - Total kasus positif COVID-19 di dunia telah mencapai 139,6 juta. Sementara itu, menurut data dari Worldometers, Jumat (16/4/2021), angka kematian di dunia saat ini adalah 2.999.246.
Menurut informasi dari sumber yang sama, total pasien yang sudah berhasil pulih adalah 118.719.056.
Lima negara yang mencatat kasus paling banyak di dunia saat ini adalah Amerika Serikat, India, Brasil, Prancis dan Rusia.Â
Advertisement
Sementara itu, Prancis telah melaporkan lebih dari 100 ribu kematian akibat COVID-19. Prancis telah mendaftarkan 100.077 total kematian, dan saat ini memiliki jumlah kematian global tertinggi kedelapan, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Beralih ke kasus COVID-19 di Brasil, Médecins Sans Frontières (MSF) meminta pihak berwenang Brasil untuk segera mengakui keparahan pandemi COVID-19 dan menerapkan sistem respons dan koordinasi COVID-19 yang terpusat.Â
"Lebih dari 12 bulan setelah keadaan darurat Covid-19 Brasil, masih belum ada tanggapan kesehatan masyarakat yang efektif, terpusat dan terkoordinasi terhadap wabah tersebut," kata badan itu dalam siaran persnya, Kamis (15/4).
Â
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Kasus COVID-19 di Brasil
Brasil menyumbang 11% dari infeksi global dan 26,2% kematian global minggu lalu, menurut rilis tersebut, menambahkan pada 8 April, lebih dari 4.000 kematian dan lebih dari 86.000 kasus baru dilaporkan dalam periode 24 jam. MSF mengatakan bahwa "angka yang mengejutkan" ini adalah bukti kegagalan pihak berwenang untuk mengelola krisis dan melindungi warga Brasil.Â
"Lebih dari setahun setelah pandemi COVID-19 ini, respons yang gagal di Brasil telah menyebabkan bencana kemanusiaan," kata Dr. Christos Christou, presiden internasional MSF dalam jumpa pers, juga pada hari Kamis.Â
Christou mengatakan bahwa bahkan dengan rekor kematian dan infeksi baru setiap minggu dan rumah sakit yang melimpah, masih belum ada tanggapan yang terkoordinasi dan terpusat.
Petugas kesehatan kelelahan, katanya, dan dibiarkan sendiri untuk mengambil bagian dari tanggapan pemerintah yang gagal dan mengimprovisasi solusi. Dia menambahkan bahwa fasilitas medis semakin menipis untuk persediaan medis penting, dan bahan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa.Â
Advertisement