Sukses

HEADLINE: Pemakaman Pangeran Philip Jadi Momen Rekonsiliasi Harry dan Kerajaan Inggris?

Pemakaman Pangeran Philip, suami Ratu Inggris Elizabeth II, akan berbeda dari prosesi Royal Funeral lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Pemakaman Pangeran Philip, suami Ratu Inggris Elizabeth II, akan berbeda dari prosesi Royal Funeral lainnya. Selain karena pandemi COVID-19, puncak hari berkabung nasional di Inggris itu juga diprediksi jadi tanda-tanda rekonsiliasi antara Pangeran Harry dan keluarga kerajaan, terutama dengan saudaranya Pangeran William.

Pangeran Philip, yang telah menikah dengan Ratu Elizabeth II selama lebih dari tujuh puluh tahun, mangkat pekan lalu dalam usia 99 tahun. Upacara pemakaman Pangeran Philip digelar pada Sabtu (17/4/2021) di Kapel St George, halaman Kastil Windsor, Inggris, dan hanya dihadiri 30 orang yang merupakan keluarga Kerajaan Inggris.

Dalam seremonial itu, untuk pertama kalinya Pangeran Harry akan bertemu keluarga kerajaan sejak dia dan istrinya, Meghan Markle mengundurkan diri dari tugas kerajaan Maret lalu dan pindah ke California bersama putra mereka, Archie. Meskipun kepergiannya sudah menyebabkan perselisihan besar dalam monarki, hubungan keluarga makin memburuk ketika Harry dan Meghan melakukan wawancara dengan pembawa acara bincang-bincang Amerika, Oprah Winfrey.

Di antara sejumlah hal yang diungkap dalam wawancara itu, Harry membenarkan rumor bahwa hubuang antara dia dan saudaranya merenggang. Harry mengatakan, "hubungan adalah 'ruang' pada saat ini," - meskipun dia menambahkan bahwa "waktu menyembuhkan semua hal, semoga."

Harry juga memberi tahu Winfrey bahwa ayahnya, ahli waris takhta Pangeran Charles, sempat tidak mau menjawab panggilan telepon darinya.

Pasangan itu juga memberi kejutan dengan mengungkapkan bahwa seorang anggota keluarga kerajaan yang tidak disebut namanya, menyatakan keprihatinan tentang "seberapa gelap" warna kulit anak mereka mengingat Meghan adalah keturunan ras campuran, seperti dilansir VOA. Beberapa hari setelah tuduhan rasisme yang mengejutkan itu, William angkat bicara dan mengatakan dia "sama sekali bukan keluarga rasis."

Pemakaman Pangeran Philip juga akan mengingatkan William dan Harry tentang kesedihan bersama mereka di pemakaman kerajaan lebih dari dua dekade lalu - ketika, sebagai anak laki-laki, keduanya berjalan di belakang peti mati ibu mereka Putri Diana pada 1997.

Pada pemakaman sang kakek, Harry yang berusia 36 tahun dan William, 38 tahun, berjalan di belakang peti jenazah Pangeran Philip bersama anggota kerajaan senor lainnya dalam iring-iringan prosesi pemakaman ke Kastil Windsor.

Banyak pengamat percaya pemakaman Philip akan memberi kesempatan yang ideal bagi keluarga kerajaan yang dijuluki "The Firm" untuk menunjukkan persatuan kepada dunia dan bagi kakak-beradik kerajaan untuk dan meredakan ketegangan. 

Dosen Hubungan Internasional di FISIP Universitas Airlangga Siti Rokhmawati Susanto menilai, sentimen keloyalan rakyat Inggris terhadap keluarga kerajaan di masa modern ini masih sangat tinggi. Namun, aturan pembatasan dalam prosesi pemakaman Pangeran Philip tak hanya sekadar alasan pandemi CPVID-19. 

"Mungkin saja juga masih ada pengaruh dari kondisi yang kemarin, konflik terkait Harry dan Meghan. Tapi saya melihat sejauh ini konfliknya sepertinya masing-masing kedua belah pihak, baik kerajaan maupun Harry berusaha untuk cooling down karena ini masih situasi duka," ujar wanita yang karib disapa Irma ini saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (16/4/2021).

Menurut dia, momen ini membuat kedua pihak saling menenangkan diri supaya tidak terjadi kekacauan yang tidak diinginkan, yang biasanya dimanfaatkan media koran kuning di Inggris. Terlebih, adanya keputusan Meghan Markle yang tidak menghadiri acara pemakaman Pangeran Philip menjadi satu hal lain yang menonjol. 

"Sebenarnya akan timbul pertanyaan baru dari publik, 'Kenapa kok sebagai anggota Kerajaan tidak ada pasangannya?', tentu ini akan jadi isu baru nanti," sambung Irma.

Irma menilai bahwa alangkah baiknya bahwa Meghan tetap hadir mendampingi Harry dalam acara pemakaman Pangeran Philip, momen besar yang tak mungkin akan terulang lagi. Hal ini terlepas dari alasannya bahwa ia tak bisa menghadiri acara tersebut menuruti saran dari dokter karena masa kehamilannya.

Sementara itu, mantan Perdana Menteri Inggris John Major mengatakan kepada BBC, "Mereka (William-Harry) berbagi emosi. Mereka berbagi kesedihan saat ini karena kematian kakek mereka," seperti dikutip oleh Associated Press.

"Saya sangat berharap sangat memungkinkan untuk memperbaiki setiap keretakan yang mungkin ada," kata Major yang ditunjuk sebagai wali bagi kedua pangeran itu setelah kematian Diana.

Namun Angela Levin, penulis biografi Harry, mengatakan tidak pantas bagi anggota keluarga kerajaan untuk membicarakan masalah pribadi mereka menjelang pemakaman. Mungkin tidak ada waktu jika Harry harus segera kembali ke AS.

"Saya pikir salah jika membahas hanya masalah mereka sendiri sebelum pemakaman. Dan saya pikir itu salah membayangkan bahwa mereka akan mencurahkan isi hati mereka dan saling berpelukan, ketika begitu banyak yang telah terjadi di tahun ini dan William harus mengambil lebih banyak tanggung jawab," katanya kepada Associated Press.

Penny Junor, penulis biografi kerajaan lainnya, berpikir dampak dari wawancara Oprah Winfrey - terutama tuduhan rasisme, yang dia sebut "tak termaafkan" - akan sangat sulit untuk kembali ke keadaan semula.

"(Harry) tidak menghormati ayahnya. Dia berbicara tentang masalah pribadi di panggung global. Banyak yang harus diselesaikan," kata Junor. Kedua bersaudara itu adalah "orang yang sangat keras kepala," tambahnya, dan "William akan sangat terluka dan marah kepada saudaranya selama wawancara."

Pangeran Harry telah tiba di Inggris sejak Senin 12 April dan sedang menjalani karantina. Namun, dia dapat menghadiri pemakaman itu sesuai dengan aturan pemerintah yang membuat pengecualian untuk acara-acara seperti itu. Para pejabat mengatakan, Meghan, yang sedang mengandung anak kedua, disarankan oleh dokternya untuk tidak melakukan perjalanan jauh.

Kakak-beradik itu memiliki peran dan kepribadian yang kontras sejak lahir, tetapi dalam beberapa tahun terakhir perbedaan itu makin kentara.

Sebagai adik dari calon raja - yang disebut "cadangan" untuk ahli waris - Harry memiliki tanggung jawab yang jauh lebih sedikit dan reputasi sebagai pangeran yang gemar berpesta sebelum bertugas di militer dan mulai menetap di usia 30-an. Dia meraih kesuksesan dan menikmati popularitas di Inggris dengan Invictus Games, pesta olahraga yang dia dirikan untuk anggota militer yang cacat dan terluka.

Namun, posisinya di monarki semakin meredup dengan kelahiran ketiga anak William, yang membuatnya turun ke urutan keenam ahli waris takhta.

Sudah tampak Jelas dari 2019 bahwa Harry berharap untuk bebas dari batasan-batasan monarki untuk menciptakan narasinya sendiri. Tahun itu, Harry dan Meghan berpisah dari Royal Foundation, yang awalnya merupakan yayasan amal yang didirikan bersama-sama agar mereka bisa memiliki platform sendiri.

Pernyataan terpisah dari kedua pangeran untuk menghormati Philip minggu ini mencerminkan kepribadian dan gaya mereka yang berbeda. Ketika William dalam pernyataannya mengatakan bahwa dia dan istrinya Kate akan "terus melakukan apa yang diinginkan (Philip) dan akan terus mendukung Ratu untuk tahun-tahun mendatang," pernyataan Harry bernada lebih informal dan riang.

Harry memuji Philip karena menjadi "dirinya sendiri" dan berterima kasih atas "dedikasinya kepada Nenek.” Dia juga menulis: "Meski saya bisa melanjutkan, saya tahu bahwa saat ini dia akan berkata kepada kita semua, dengan bir di tangan, 'Oh, ayo lanjutkanlah'."

Namun, Levin dan Junor mengatakan bahwa kedua bersaudara itu telah menikmati ikatan yang sangat erat sejak masa kanak-kanak, dan keduanya berharap akan tiba waktunya bagi mereka untuk mendamaikan perbedaan mereka.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

Tradisi Berubah karena Harry

Anggota senior keluarga kerajaan tidak akan mengenakan seragam militer di pemakaman Pangeran Philip. Hal ini sebenarnya melanggar tradisi yang dirancang Kerajaan Inggris. Namun, ini dilakukan Ratu Elizabeth demi cucunya, Pangeran Harry.

Duke of Sussex, yang kehilangan gelar militernya setelah mengundurkan diri sebagai bangsawan senior, akan menjadi satu-satunya yang tidak berseragam apabila tradisi ini tetap dilakukan.

Meskipun Pangeran Harry semasa menjadi anggota kerajaan telah menjalani tugas di Afghanistan, demikian dikutip dari laman The Guardian, Jumat (16/4/2021).

Protokol menyatakan bahwa dia harus mengenakan pakaian sipil, meskipun dia akan diizinkan untuk memakai medalinya. Aturan tanpa seragam juga akan memadamkan pertikaian internal istana mengenai apakah Duke of York harus diizinkan mengenakan seragam laksamana ke pemakaman pada Sabtu mendatang.

Pada upacara pemakaman kerajaan seperti Pangeran Philip, pakaian seragam sudah menjadi tradisi. Seragam ini terakhir kali dipakai pada upacara pemakaman kerajaan. yaitu pada Ibu Suri.

Sementara tu, Polisi Inggris memperketat pengamanan pemakaman Pangeran Philip pada Sabtu 17 April. Polisi melakukan pemeriksaan di Windsor, meski kondisi kota sepi akibat Corona COVID-19.

Polisi Thames Valley telah mengerahkan petugas dan anjing untuk melakukan pemeriksaan di seluruh kota. Pasukan keamanan mengatakan, peningkatan kehadiran polisi dan "langkah-langkah keamanan dilakukan untuk menjaga semua orang aman" selama masa berkabung nasional.

Polisi telah menggeledah kotak telepon, saluran air dan tempat sampah, bersama dengan melakukan patroli di pusat kota, Long Walk dan Home Park. Pasukan juga menggunakan Pengenalan Plat Nomor Otomatis (ANPR) untuk memantau kendaraan yang bepergian di dalam dan sekitar kota, dan memeriksa truk.

Keluarga kerajaan akan berkumpul untuk pemakaman Pangeran Philip yang disiarkan televisi, yang berlangsung di balik tembok kastil, di Kapel St George. Acara telah diperkecil untuk jumlah kedatangannya karena pembatasan Corona COVID-19. Anggota masyarakat juga diminta untuk menjauh dari kastil.

John Story, walikota Windsor dan Maidenhead, berkata, "Kami harus meminta semua orang untuk menempatkan kesehatan mereka serta keselamatan orang lain di daftar prioritas mereka dan tidak datang ke Windsor."

"Seluruh pemakaman, termasuk prosesi seremonial, berlangsung di dalam tembok kastil."

Dia menambahkan jika anggota masyarakat datang ke Windsor "tidak akan ada yang bisa dilihat".

Seorang juru bicara Kepolisian Thames Valley mengatakan: "Kami akan meminta masyarakat menghormati keinginan keluarga kerajaan dan saran pemerintah dengan tidak mengunjungi kediaman kerajaan atau berkumpul di depan umum, untuk melindungi satu sama lain dan mengurangi risiko penularan Virus Corona COVID-19."

"Petugas tambahan akan berpatroli di pusat kota Windsor bersama dengan daerah sekitarnya untuk membantu memberikan jaminan dan menjaga keamanan penduduk, bisnis, dan orang-orang lokal."

3 dari 4 halaman

Persiapan Pemakaman Pangeran Philip

Persiapan pemakaman sedang dilakukan untuk Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II, yang meninggal pada Jumat, 9 April 2021 dalam usia 99 tahun.

Dikutip dari laman BBC, Jumat (16/4/2021) upacara pemakaman akan diadakan di Kapel St George, di halaman Kastil Windsor, pada pukul 15:00 waktu setempat pada Sabtu, 17 April 2021, Inggris.

Jenazah Pangeran Philip sekarang diistirahatkan di kapel pribadi di Kastil Windsor.

Duke of Edinburgh dilaporkan telah meminta pemakaman dengan sedikit kerumunan. Prosesi dan layanan ini akan disiarkan di televisi.

Siapa yang akan menghadiri pemakaman?

Pembatasan virus Corona COVID-19 di Inggris membuat pihak istana mesti menaati peraturan. Itu berarti hanya 30 orang yang diizinkan menghadiri pemakaman.

Daftar tamu termasuk anggota keluarga Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, termasuk tiga kerabat asal Jerman-nya.

Pangeran Harry akan hadir tetapi istrinya Meghan, yang sedang hamil, tidak akan melakukan perjalanan dari AS, atas saran medis.

Ini adalah pertama kalinya Duke of Sussex kembali ke Inggris sejak mengundurkan diri sebagai bangsawan senior tahun lalu.

Hadirin diharapkan mengenakan masker sesuai dengan nasihat pemerintah. Para pengusung jenazah dan pendeta tidak termasuk dalam jumlah peserta.

Permintaan Pangeran Philip

Pangeran Philip akan memiliki upacara pemakaman, namun bukan pemakaman kenegaraan. Ada perbedaan sedikit dari pemakaman kenegaraan biasanya dikhususkan untuk raja, meskipun Perdana Menteri Winston Churchill di masa perang diberi pemakaman kenegaraan.

Ibu Suri pun juga mengadakan upacara pemakaman pada tahun 2002, seperti yang dilakukan Diana, Putri Wales pada tahun 1997.

Pada hari pemakaman, peti mati akan dipindahkan dari kapel pribadi ke Pintu Masuk Negara Bagian Kastil Windsor.

Itu akan ditempatkan pada Land Rover yang dimodifikasi, yang dirancang sendiri oleh Pangeran Philip untuk dibawa dalam jarak dekat ke Kapel St George.

Jadwal Pemakaman

Berdasarkan jadwal prosesi pemakaman yang diatur dengan waktu setempat -- dengan perhitungan British Summer Time (BST), pada 14:15 BST, persiapan akan dilangsungkan.

Pihak di Kastil Windsor (tempat Pangeran Philip saat ini) akan dibatasi oleh Kavaleri Rumah Tangga dan Penjaga Khusus, bersama dengan detasemen militer dari unit yang memiliki hubungan khusus dengan Pangeran Philip.

14:20 BST

Pada 14:20 BST, anggota Keluarga Kerajaan dan keluarga Duke of Edinburgh tidak ambil bagian dalam prosesi meninggalkan Kastil Windsor dengan mobil menuju Kapel St. George.

14:40 BST

Pada 14:40 BST, pemain band yang mengiringi musik di Quadrangle berhenti bermain dan peti mati akan dibawa ke Land Rover -- mobil pesanan Pangeran Philip yang dimodifikasi,

Anggota Keluarga Kerajaan yang berjalan dalam prosesi akan meninggalkan pintu masuk setelah peti mati dan mengambil posisi mereka.

14:45 BST

Pukul 14.45 BST, prosesi dimulai. Dipimpin oleh kelompok Pengawal Grenadier, prosesi akan berpindah dari Quadrangle ke Biara Horseshoe.

Pengiring musik mengikuti Major General's party dan kepala staf militer. Land Rover mengikuti, diapit oleh pallbearer dari Royal Marines dan resimen dan korps lain yang terkait dengan Duke of Edinburgh.

Anggota Keluarga Kerajaan, termasuk Pangeran Wales, akan berjalan di belakang peti mati. Sang Ratu akan melakukan perjalanan di belakang prosesi di Negara Bagian Bentley dan akan memasuki kapel St George melalui teras Galilea.

Rute prosesi akan dibatasi oleh personel dari Royal Navy, Royal Marines, The Highlanders, Batalyon 4 Royal Regiment of Scotland dan Royal Air Force.

Senjata akan ditembakkan oleh The King's Troop Royal Horse Artillery dari East Lawn saat lonceng berbunyi di Curfew Tower, di ujung barat kastil.

14:53 BST

Pukul 14:53 BST, Land Rover akan tiba di West Steps of St George's Chapel, dan bertemu dengan guard of honour dan band dari Rifles Regiment, yang akan memainkan lagu kebangsaan.

Anggota dari Household Cavalry akan berbaris di West Steps dan Angkatan Laut Kerajaan akan membawa peti mati naik ke tangga kapel.

Peti mati dibungkus kain khusus, dengan karangan bunga dan topi angkatan laut dan pedang di atasnya, akan disambut oleh dekan Windsor, bersama dengan Uskup Agung Canterbury.

Hanya anggota Keluarga Kerajaan yang akan memasuki kapel -- sisanya akan tetap berada di luar.

15:00 BST

Pada 15:00 BST, keheningan satu menit akan diadakan di seluruh negeri, untuk mengenang sang adipati.

Awal dan akhir keheningan akan ditandai dengan tembakan dari The King's Troop Royal Horse Artillery.

Di dalam kapel, layanan pemakaman akan dimulai saat peti mati dibawa ke Quire, dan ditempatkan di atas platform yang disebut catafalque.

Setelah kebaktian, Pangeran Philip akan dimakamkan di tempat khusus.

 
4 dari 4 halaman

Bedanya Pemakaman Pangeran Philip

Pangeran Philip akan dimakamkan pada Sabtu siang, 17 April 2021. Proses pemakamannya akan mengalami banyak perbedaan ketimbang anggota kerajaan Inggris yang lain. 

Terakhir kali keluarga kerajaan Inggris menggelar pemakaman keluarga inti adalah di tahun 2002. Saat itu, Ibunda Ratu Elizabeth II dan Putri Margaret (adik Ratu Elizabeth II) meninggal dunia.

Proses pemakaman dihadiri oleh banyak orang dan tentunya sangat formal. Kini, COVID-19 membuat segalanya berbeda. 

Pangeran Philip juga meninggalkan 'wasiat' agar tidak pemakamannya tidak dibuat repot. 

Berikut lima perbedaan pemakaman Pangeran Philip dari yang lainnya:

1. Dihadiri 30 Orang

Yang hadir pada acara pemakaman Pangeran Philip hanyalah 30 orang saja. Ini mengingat protokol kesehatan COVID-19. 

Semua yang datang itu mayoritas adalah anak, menantu, cucu, dan pasangan mereka. Untuk cicit yang masih kecil tidak akan hadir.  

Meghan Markle tidak hadir, dan Pangeran Harry datang sendiri.

2. Kepala Negara Tidak Hadir

Para kepala negara tidak termasuk ke dalam daftar negara. Ini termasuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. 

Ini berbeda dari sebelumnya, seperti pemakaman Ibunda Ratu, ketika Perdana Menteri Tony Blair, serta kepala negara Persemakmuran seperti Kanada, Selandia Baru, dan Australia, ikut menghadiri pemakaman.

Para raja dan ratu dari negara lain juga tidak hadir.

3. Tema Hijau

Pangeran Philip terkenal sebagai pecinta lingkungan semasa hidupnya. Acara prosesi pemakaman akan mencerminkan komitmen Pangeran Philip pada isu tersebut.

Menurut laporan The Sun, peti mati Pangeran Philip akan diantar dengan Land Rover yang merupakan kendaraan listrik hybrid.

Jasa pemakaman yang dipilih, yakni Leverton and Sons, juga terkenal memiliki reputasi ramah lingkungan.

Peti mati Pangeran Philip juga dibuat ramah lingkungan, yakni dari wool. Bahan tersebut bersifat biodegradable, serta ada kapas organik di dalamnya.

4. Tak Pakai Seragam Militer

Sebelumya dilaporkan anggota senior keluarga kerajaan tidak akan mengenakan seragam militer di pemakaman Pangeran Philip. Hal ini sebenarnya melanggar tradisi yang dirancang Kerajaan Inggris. Namun Hal ini dilakukan Ratu Elizabeth demi cucunya, Pangeran Harry.

Duke of Sussex, yang kehilangan gelar militernya setelah mengundurkan diri sebagai bangsawan senior, akan menjadi satu-satunya yang tidak berseragam apabila aturan ini tetap dilakukan. 

Seragam ini terakhir digunakan saat pemakaman Ibunda Ratu.

5. Ratu Elizabeth II Duduk Sendirian

Ratu Elizabeth II akan duduk sendirian pada prosesi pemakaman. Ini dikarenakan protokol COVID-19. 

Ketika adik dan ibunya tutup usia, Ratu Elizabeth II masih didampingi suaminya, Pangeran Philip. 

Kini, ia harus terpisah dari anak-cucunya karena protokol kesehatan di pemakaman sang suami.