Fort Worth - Rudy Kurniawan, pria Indonesia berusia 44 tahun ini telah dideportasi oleh Bea Cukai dan Penegakan Imigrasi AS sejak pekan lalu menggunakan penerbangan komersial dari Bandara Internasional Dallas / Fort Worth ke Jakarta.
Mengutip DW Indonesia, Jumat (16/4/2021), Rudy pertama kali bertolak ke Amerika Serikat menggunakan visa pelajar pada tahun 1990-an.
Baca Juga
Rudy sempat gagal mencari suaka politik dan diperintahkan untuk angkat kaki dari Amerika secara sukarela pada tahun 2003, tetapi dia memilih menetap di AS secara ilegal, kata pihak berwenang.
Advertisement
Rudy yang diduga memiliki nama asli Zen Wang Huang, diketahui berasal dari keluarga kaya raya yang menjalankan usaha distribusi bir di Indonesia.
Simak video pilihan di bawah ini:
Pemalsuan Anggur Langka
Jaksa penuntut umum di Pengadilan New York mengatakan bahwa Rudy menghasilkan jutaan dolar AS dari tahun 2004 hingga 2012 dengan memalsukan ribuan minuman anggur (wine) di rumahnya di pinggiran Los Angeles, Arcadia.
Miliarder dan investor anggur William Koch menjadi korban penipuan Rudy. Koch membayar US$ 2,1 juta (Rp 30,6 miliar) untuk 219 botol anggur palsu.
Seorang pakar minuman anggur bersaksi bahwa 19.000 label botol anggur palsu yang mewakili 27 merk anggur terbaik dunia ditemukan di kediaman Rudy. Pada tahun 2012, FBI menggerebek rumah Rudy dan menyita ratusan botol, gabus (tutup botol), dan perangko.
Perjalanan kasus Rudy Kurniawan ditampilkan ke dalam film dokumenter Netflix tahun 2016 dengan judul "Sour Grapes".
Advertisement
Perjalanan Berjualan Anggur Langka
Rudy membangun reputasinya sebagai pembeli dan penjual anggur langka dan meraup puluhan juta dolar di acara lelang anggur. Kolektor lain menjulukinya "Dr. Conti” karena kecintaannya pada anggur Burgundy, Domaine de la Romanée-Conti.
Dalam sebuah acara lelang tahun 2006, Rudy berhasil menjual anggur senilai $ 24,7 juta (Rp 360,7 miliar). Namun, perlahan skema pemalsuan minuman anggur tersebut mulai terurai setelah beberapa minuman anggur yang dia ajukan untuk dilelang ternyata palsu.
Pada tahun 2007, rumah lelang Christie di Los Angeles menarik barang kiriman Rudy setelah perusahaan produsen wine mengatakan botol-botol itu palsu. Kemudian pada tahun 2008, 22 lot anggur Domaine Ponsot senilai lebih dari $ 600.000 (Rp 8,7 miliar) ditarik dari penjualan karena keasliannya diragukan.
Satu botol Domaine Ponsot yang coba dijual Rudy di pelelangan tahun 2008 diklaim dibuat pada 1929. Namun, pencipta minuman anggur yang asli menegaskan tidak melakukan produksi hingga tahun 1934.
Secara keseluruhan, Rudy kemungkinan telah menjual sebanyak 12.000 botol wine palsu. Jaksa penuntut mengatakan uang hasil penipuan itu digunakan untuk memenuhi gaya hidup mewahnya di pinggiran kota Los Angeles, termasuk pembelian Lamborghini dan mobil mewah lainnya hingga pakaian dari desainer terbaik.
Setelah itu pemerintah menyita seluruh aset Rudy Kurniawan. Pada akhir sidang, Rudy juga diharuskan membayar $ 28,4 juta (Rp 414,8 miliar) sebagai restitusi kepada tujuh korban dan kehilangan properti senilai $ 20 juta (Rp 292 miliar).