Sukses

Jelang Olimpiade, Osaka akan Ajukan Pemberlakuan Status Darurat COVID-19

Prefektur Osaka akan meminta pemerintah pusat di Jepang untuk memberlakukan status darurat Virus Corona.

Liputan6.com, Osaka - Wilayah terpadat ketiga di Jepang pada Selasa (20/4) akan meminta pemerintah pusat untuk memberlakukan status darurat Virus Corona karena meningkatnya infeksi COVID-19.

Status darurat itu diajukan hanya tiga bulan sebelum Jepang menggelar Olimpiade Tokyo, yang tertunda pada 2020 karena pandemi.

Prefektur Osaka baru mencabut status darurat dua bulan lalu, dan pembatasan diperkirakan akan lebih ketat kali ini. 

Pembatasan itu kemungkinan akan termasuk penutupan toko dan pusat perbelanjaan.

Tokyo dan beberapa daerah lain di Jepang diperkirakan akan mengikuti langkah tersebut, berharap untuk menghindari krisis kesehatan yang sekarang berdampak pada sistem perawatan kesehatan di Osaka, di mana tempat tidur untuk pasien COVID-19 dalam kondisi parah telah habis.

Gubernur Prefektur Osaka, Hirofumi Yoshimura mengatakan bahwa ia telah memberi tahu menteri Jepang yang mengawasi tanggapan Virus Corona, Yasutoshi Nishimura, bahwa status darurat diperlukan karena tindakan pencegahan yang diambil sejauh ini "tidak cukup".

Permintaan resmi diharapkan datang hari ini, dengan persetujuan resmi dari pemerintah menyusul pada malam waktu Jepang.

"Saya yakin sekarang adalah waktu untuk mengambil tindakan tegas dalam waktu yang singkat," kata Yoshimura, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (21/4/2021).

"Arus orang-orang dan kecepatan cepat dari strain varian menyebabkan lonjakan," jelasnya. Yoshimura pun menyerukan penutupan pusat perbelanjaan, taman hiburan dan pertokoan lainnya.

Dia juga mendesak warga untuk beralih bekerja di rumah.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Tokyo Juga Berencana Minta Pemerintah Umumkan Status Darurat COVID-19

Osaka sudah berada di bawah aturan pembatasan yang sebagian besar menyerukan restoran dan bar tutup pada jam 8 malam.

Otoritas wilayah tersebut juga mendesak penduduk untuk tidak menghindari acara yang tidak perlu.

Tindakan tersebut mendorong Osaka untuk melarang digelarnya pawai obor Olimpiade dari jalan umum, atau digelar tanpa penonton.

Nishimura sebelumnya mengakui "situasi yang sangat sulit" di Osaka, mengatakan pemerintah berkoordinasi dengan pihak berwenang di sana "dengan perhatian krisis yang kuat".

Menurut media lokal, Tokyo juga berencana meminta pemerintah mengumumkan status darurat pekan ini.

Sejauh ini, Jepang hanya menyetujui vaksin COVID-19 Pfizer untuk diberikan kepada tenaga medis dan warga lansia.

Hanya 25 persen dari 4,8 juta tenaga medis dan setidaknya lebih dari 13.000 warga lansia telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Tips Hindari Penularan COVID-19 Saat Musim Hujan