Liputan6.com, Jakarta- Indonesia akan menjadi Co-Chair dalam Dialog Hutan Pertanian dan Komoditas Perdagangan (Forest Agriculture and Commodities Trade – FACT).
Dalam dialog yang melibatkan lebih dari 25 negara berpengaruh tersebut, Indonesia dan Inggris berperan sebagai ketua bersama.
"Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan global dan menunjukkan reputasinya sebagai "negara adidaya iklim" di panggung dunia, dengan menyetujui untuk menjadi Ketua Bersama dalam dialog baru tentang perlindungan dan peningkatan keberlanjutan rantai pasok produk hutan," kata Kedutaan Besar Inggris dalam rilisnya pada Rabu (20/4/2021).
Advertisement
"Inggris menyambut Indonesia sebagai Co-Chair dari Dialog FACT, untuk bekerjasama mendorong perubahan besar yang dapat melindungi planet milik kita bersama serta berbagai kekayaan alam dan keunikan di dalamnya," tutur Kedubes Inggris.
Dialog FACT pun diyakini akan memiliki pengaruh yang cukup kuat untuk menggeser pasar komoditas global.
Dialog yang akan mempertemukan negara-negara produsen dan konsumen itu, adalah untuk memastikan bahwa 1,5 miliar orang yang bergantung pada hutan untuk pekerjaan dan mata pencahariannya, dapat terus bergantung pada hutan – dengan juga memastikan bahwa perdagangan internasional dalam berbagai komoditas dilaksanakan secara berkelanjutan – sehingga perdagangan ini dapat terus berlanjut di masa mendatang.
"Melalui dialog ini, negara Konsumen dan Produsen dapat secara kolaboratif mengambil tindakan yang mengutamakan perdagangan, meningkatkan keamanan pangan serta melindungi lingkungan," jelas Kedubes Inggris.
Dengan perannya sebagai Co-Chair dari aliansi global untuk lebih dari 25 negara, Kedubes Inggris menyampaikan, "Indonesia memiliki keahlian yang dapat dibagikan sebagai pembelajaran bagi negara lain".
Saksikan Video Berikut Ini:
Dubes Inggris Sambut Peran Indonesia Sebagai Co-Chair Dialog FACT
Indonesia telah menanam kembali 835.000 hektar lahan, dan berencana untuk menanam kembali 630.000 hektar mangrove, dimulai dari 80.000 hektar tahun ini.
"Tujuan ini sejalan dengan peningkatan perdagangan dan aspirasi pembangunan - melalui ekspor minyak sawit dan komoditas lainnya," kata Kedubes Inggris.
Dalam Dialog FACT, mencakup kelompok kerja tematik di bidang perdagangan, dukungan pada petani kecil, transparansi dan keterlacakan, riset, pengembangan dan inovasi, yang akan mendukung terlaksananya langkah ambisius demi komoditas yang berkelanjutan.
Adapun manfaat lain dari dialog ini, yaitu seperti peningkatkan ketersediaan dana bagi negara produsen untuk melindungi dan memulihkan alam.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengungkapkan kegembiraannya bahwa Indonesia telah setuju untuk menjadi Ketua Bersama Dialog FACT.
Dalam pernyataannya, Dubes Owen Jenkins mengatakan bahwa sangat penting bagi negara produsen dan konsumen untuk bekerja sama sepenuhnya - belajar satu sama lain, agar dialog ini berhasil.
"Indonesia memiliki pengalaman yang luar biasa dalam mengatasi masalah ini dan sebagai Ketua Bersama, Indonesia akan terus bisa berbagi pengalaman, dan mempengaruhi yang lainnya," tutur Dubes Owen Jenkins.
Selanjutnya, Dubes Owen Jenkins juga menegaskan bahwa dialog ini adalah salah satu dari banyak kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mendukung dan menyukseskan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim, COP26 di Glasgow pada November 2021.
"COP26 adalah tonggak penting dalam respon umat manusia terhadap perubahan iklim," pungkasnya.
Advertisement