Sukses

WN India Eksodus ke Indonesia, Doni Monardo Minta Kemlu dan Imigrasi Bertindak Cepat

Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan adanya eksodus warga India ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta- Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan adanya eksodus warga India ke Indonesia setelah ledakan kasus COVID-19 di negara tersebut. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Doni Monardo, meminta Dirjen Keimigrasian dan Kementerian Luar Negeri bertindak cepat.

Doni menyebut pemerintah hingga saat ini masih melarang warga negara asing masuk ke tanah air. Kecuali bagi yang memiliki surat izin khusus karena bekerja di Indonesia.

"Ini informasi penting bagaimana bisa masuk sementara kita masih melarang, kecuali punya Kitas, selain itu tidak boleh," kata Doni di rapat percepatan penanganan COVID-19 di Gedung Daerah Riau, Kamis (22/4/2021).

Doni menyebut Kementerian Luar Negeri dan Dirjen Imigrasi harus bertindak cepat. Ia juga menekankan agar jangan sampai terjadinya eksodus besar-besaran warga India ke Indonesia karena dinilai ada kelonggaran.

"Jangan sampai membiarkan WNA masuk sedangkan di satu sisi ada larangan mudik, jangan ada WNA yang difasilitasi masuk," tegas Doni.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

Eksodus WN India Masuk dari Bandara Soekarno-Hatta

Sebelumnya, dalam rapat bersama Gubernur Riau Syamsuar dan anggota Forkopimda itu, Kementerian Kesehatan menyebut dalam beberapa hari terakhir banyak warga India datang ke Indonesia. Mereka masuk via udara di Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, dr Bengat, menyebut WNA masuk itu sudah dikarantina. Salah satu hotel menjadi lokasi karantina dan para WNA dipantau ketat.

"Kami sudah memperketat pemantauan karena ada informasi eksodus dari India, untuk Soekarno-Hatta kami sudah mengawasi, ada hotel tempat karantina," kata Bengat.

Bengat menyatakan eksodus ini berkaitan erat dengan situasi terkini di India. Negara tersebut dalam beberapa hari terjadi ledakan kasus COVID-19 dan angka kematian sangat tinggi.

Menurut Bengat, daerah Samarinda juga menjadi sasaran eksodus warga India. Bahkan pihaknya sudah menemukan ada warga India yang terkonfirmasi setelah diperika Kemenkes.

"Ini sudah dibahas dengan pimpinan dan dilakukan pengetatan, kita mau tahu apakah ada varian baru," katanya.

Bengat menyebut warga India yang masuk ke Indonesia menggunakan kartu izin tinggal terbatas atau Kitas serta memakai visa. "Ini menjadi tugas baru dari Imigrasi," sebut Bengat.

 

3 dari 4 halaman

Tanggapan Kemlu RI

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah juga mengatakan bahwa ketentuan untuk orang asing masuk ke Indonesia belum berubah.

"Kalau tidak salah ketentuan untuk orang asing masuk Indonesia belum berubah, tidak boleh masuk terkecuali kategori tertentu, seperti diplomat dan pemegang KITAS. Izin keimigrasian untuk bisa masuk juga dengan menerapkan protokol kesehatan yg ketat," terang Teuku Faizasyah.

4 dari 4 halaman

Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah COVID-19