Liputan6.com, Jakarta - Indonesia telah menerima tawaran Australia untuk membantu pencarian kapal selam yang hilang, KRI Nanggala (402).
Kapal HMAS Ballarat dan HMAS Sirius, keduanya saat ini berada di laut pada penempatan wilayah yang terpisah, secepatnya menuju area pencarian.
Menurut keterangan pers dari Kedutaan Besar Australia, Ballarat yang merupakan kapal jenis fregat kelas Anzac.
Advertisement
Kapal ini juga dilengkapi dengan kemampuan sonar dan helikopter MH-60R di atas kapal, diharapkan tiba di area pencarian hari ini setelah transit di Selat Lombok.
Kapal pendukung Sirius berada di lepas pantai Brunei dan diperkirakan akan berada di area pencarian mulai hari Selasa. Sirius dapat mengisi ulang kapal dengan bahan bakar, air, dan persediaan pada siang dan malam hari.
Komandan Satgas Gabungan 635, Laksamana Muda Mark Hammond AM, RAN, mengatakan Angkatan Pertahanan Australia (ADF) berada bersama tetangganya pada saat yang sulit ini.
"Pikiran saya bersama awak kapal selam KRI Nanggala, keluarganya, dan warga Indonesia. Seperti biasa, kami siap membantu sesama pelaut di TNI AL."
"Kedua kapal Australia ini akan membantu memperluas area pencarian dan memperpanjang durasi upaya pencarian."
Departemen Pertahanan Australia tetap berhubungan erat dengan Indonesia untuk menentukan apakah Australia dapat memberikan bantuan lebih lanjut.
Saksikan Video Berikut Ini:
Insiden Hilangnya KRI Nanggala 402
Kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak di perairan Bali, Rabu pagi 21 April 2021. Ini kecelakaan pertama yang dialami armada kapal selam milik TNI AL.
Kapal selam Nanggala hilang kontak saat persiapan latihan tempur di perairan Bali. Kontak terakhir dengan KRI Nanggala 402 saat perintah peluncuran torpedo.
Sesaat setelah hilang, TNI AL mengerahkan tiga kapal perang Indonesia atau KRI dan satu helikopter. Dua KRI kemudian juga dikerahkan. Singapura, Australia, dan India juga membantu pencarian.
Advertisement