Liputan6.com, Delhi - Krisis COVID-19 di India semakin parah. Pasien-pasien meninggal di pinggir jalan karena rumah sakit penuh. Warga yang butuh oksigen juga harus menunggu berjam-jam di depan rumah sakit.Â
Berdasarkan laporan Sky News, Senin (26/1/2021), keluarga pasien COVID-19 sampai harus memohon-mohon agar mendapatkan oksigen setelah berjam-jam menanti. Nyawa pasien itu tak selamat dan ia merengang nyawa di depan rumah sakit, terbaring di pinggiran.Â
Advertisement
Baca Juga
Peristiwa itu tidak terjadi di pedalaman, melainkan di ibu kota Delhi. Pasien terus datang ke rumah sakit yang sudah penuh. Pasien tidak datang dengan ambulans, melainkan naik bajaj, tanpa alat bantu medis. Walau pasien itu sudah sulit berjalan, ia tetap disuruh mencari rumah sakit lain karena tak ada tempat.
Seorang wanita muda berteriak-teriak frustrasi karena ibunya yang sekarat tidak mendapat tempat di rumah sakit. "Rumah sakit ini tidak berguna!" jeritnya.Â
Tak sedikit keluarga pasien yang emosional dan menangis karena keluarganya tak tertolong di depan rumah sakit. Pasokan oksigen sulit didapatkan dan staf rumah sakit tidak bisa berbuat banyak.
Seorang pemuda berkata sempat mengantar ayahnya ke rumah sakit, tetapi tidak ada yang menolong hingga ayahnya mengembuskan napas terakhir. Setelahnya, ia mengantar kakeknya, dan lagi-lagi tidak ada yang mengurus di RS.
Jumlah kasus COVID-19 di India sudah mencapai 16,9 juta kasus dan 192 ribu meninggal menurut data Johns Hopkins University. Sky News memperkirakan angka kematian sebenarnya lebih tinggi.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Negara Barat Kirim Bantuan
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berkata siap menolong India di tengah krisis COVID-19. Biden berkata dulu India sempat menolong AS di awal-awal pandemi.
"Kami bertekad untuk menolong India saat mereka membutuhkan," ujar Presiden Biden via Twitter.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, berkata AS menyiapkan bantuan seperti therapeutics, alat rapid tes, ventilator, dan Personal Protective Equipment (PPE).
AS juga mengirim penasihat kesehatan dari Center for Disease Control (CDC) dan USAID untuk membantu Kementerian Kesehatan India dan Epidemic Intelligence Service di negara tersebut.
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, juga mengumumkan telah mengirim peralatan medis ke India untuk menolong pasien COVID-19.
"Tidak ada yang selamat hingga kita semua selamat," ujar Menlu Raab.
Advertisement
Imigrasi Bandara Soekarno-Hattta Pulangkan Puluhan WN India
Sebanyak 32 Warga Negara (WN) India dipulangkan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) ke negara asalnya. Mereka dipulangkan pada pada Minggu (25/4/2021) pukul 00.40 WIB.
Puluhan WN India tersebut sudah memadati Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta beberapa jam sebelum keberangkatan. Mereka harus memenuhi syarat protokol kesehatan pandemi Covid-19 sebelum terbang, seperti hasil Swab PCR negatif.Â
"Mereka dipulangkan pada Minggu, 25 April 2021 dengan menggunakan maskapai Emirates Airlines bernomor penerbangan EK359, pada pukul 00.40 WIB dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, menuju Dubai," tutur Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian (TIKIM) Sam Fernando.
Selama menunggu waktu keberangkatan, puluhan WN India ini tidak dibiarkan berkeliaran ataupun menunggu di sembarang tempat. Mereka ditempatkan di tempat khusus yang disebut ruang deteni area Imigrasi Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Dengan pengawasan oleh pihak terkait, melibatkan maskapai, aviation security, serta Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP)," tutur Sam Fernando.
Infografis COVID-19:
Advertisement