Sukses

Hindari Tsunami COVID-19, Orang Kaya India Hijrah ke Negara Lain

Orang-orang kaya di India berbondong-bondong meninggalkan India yang diterjang tsunami COVID-19.

Liputan6.com, Delhi - Para orang kaya di India berbondong-bondong meninggalkan negara mereka di tengah tsunami COVID-19. Pesawat charter menjadi pilihan.

Menurut laporan Business Insider, Senin (26/4/2021), kasus COVID-19 di India sudah mencapai ratusan ribu per hari. Para hartawan India rela membayar ribuan dolar untuk mendapat tiket penerbangan menit terakhir dan jet pribadi.

Salah satu negara yang menjadi tujuan populer adalah Uni Emirat Arab, sebab jaraknya tak jauh dari India, dan biasanya ada ratusan penerbangan antara kedua negara.

Juru bicara perusahaan penerbangan charter Air Charter Service berkata bahwa pemesanan layanan jet pribadi sudah gila-gilaan, demikian laporan AFP.

Penyedia jasa jet pribadi Enthral Aviation turut mengaku kewalahan dengan tingginya pemesanan belakangan ini, meski harga tiketnya mahal hingga mencapai 38 ribu dolar. Perusahaan lantas memesan lebih banyak pesawat dari luar negeri.

"Orang-orang berkelompok dan menyusun untuk berbagi di jet-jet kami agar bisa mendapat bangku," ujar jubir Enthral. "Kami memiliki beberapa permintaan untuk ke Thailand, tetapi kebanyakan permintaan ke Dubai."

Meski demikian, UEA sudah mulai mencegah kedatangan dari India selama 10 hari mulai dari 25 April 2021.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 3 halaman

Mutasi COVID-19 dari India Telah Muncul di Wilayah Indonesia

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa mutasi COVID-19 asal India sudah muncul di wilayah-wilayah di Indonesia. Kemunculan ini terjadi di tengah ledakan kasus COVID-19 di India. 

Wilayah itu adalah Jawa Barat, provinsi di Sumatera, dan Kalimantan Selatan. 

"Virus itu sudah masuk juga di Indonesia. Ada 10 orang yang kena virus tersebut," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin (26/4/2021).  

Enam adalah kasus impor, dan empat adalah penularan lokal. Kabar ini muncul ketika pemerintahan Jokowi baru saja melarang kedatangan warga dari India pada akhir pekan lalu. 

"Jadi untuk provinsi-provinsi di Sumatera, di Jawa Barat, dan Kalimantan, kita akan menjadi lebih sangat hati-hati untuk selalu mengontrol apakah ada mutasi baru tersebut atau tidak," ujar Menkes Budi. 

Menkes Budi menyebut lonjakan kasus COVID-19 adalah akibat mutasi COVID-19 yakni B117 dan B1617. Ia berkata kasus di India melonjak akibat masyarakat lengah dan tak mengikuti protokol COVID-19.

Menkes berkata Presiden Jokowi ingin situasi ekonomi dan kesehatan tetap seimbang.

Jumlah kasus harian di India sudah mencapai 350 ribu kasus dan rumah sakit mulai kewalahan, akibatnya pasien meninggal di depan rumah sakit. 

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19: