Liputan6.com, Tokyo - Angka kematian di Jepang akibat COVID-19 sudah menembus 10 ribu. Negeri Sakura kini sedang berkutat melawan gelombang keempat pandemi Virus Corona.Â
Berdasarkan data Johns Hopkins University, Senin (26/4/2021), kasus di Jepang mencapai 571 ribu. Sebanyak 135 ribu kasus COVID-19 berasal dari ibu kota Tokyo.
Advertisement
Baca Juga
Menurut laporan Kyodo, Senin (26/4/2021),  Perdana Menteri Yoshihide Suga akhirnya menerapkan darurat pada Minggu 25 April hingga 11 Mei mendatang di Tokyo. Kebijakan serupa dilaksanakan di prefektur Osaka, Kyoto, dan Hyogo.Â
Kebijakan ini diambil kurang dari tiga bulan sebelum Olimpiade Tokyo 2021 dimulai.
Laju kematian pasien meninggal di Jepang akibat COVID-19 cukup cepat. Pada awal 2 Maret 2021 total kematian mencapai 8.000 orang, kemudian naik jadi 9.000 pada 26 Maret, sebelum kini tembus 10 ribu.Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Imbauan KBRI Tokyo Bagi WNI
Menyusul status darurat yang ditetapkan pemerintah, KBRI Tokyo pun merilis imbauan kepada WNI melalui akun Instagram resmi @safetravel.kemlu.
"Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengimbau Anda untuk sementara waktu tidak bepergian ke Jepang sedangkan bagi Anda yang berada di wilayah Jepang untuk selalu mengikuti kebijakan pencegahan COVID-19 yang diterapkan oleh Otoritas setempat dan selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat," imbau KBRI Tokyo.Â
Melalui postingan yang sama, KBRI Tokyo pun memfasilitasi WNI yang membutuhkan bantuan untuk dapat menghubungi:
- KBRI Tokyo : +818035068612, +818049407419
- KJRI Osaka : +818031131003
Advertisement