Liputan6.com, Kuala Lumpur - Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba menyampaikan pihaknya telah mendeteksi kasus pertama varian baru COVID-19 dari India. Mutasi COVID-19 itu terdeteksi beberapa hari setelah Malaysia memberlakukan larangan penerbangan dari India.
Seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (3/5/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeskripsikannya sebagai "variant of interest", menunjukkan kemungkinan mutasi yang akan membuat virus lebih mudah menular.
Tak hanya itu, mutasi juga menyebabkan efek yang lebih parah dan kebalan pada vaksin.
Advertisement
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Semua upaya kesehatan masyarakat Malaysia akan terus dilakukan guna memutus mata rantai penularan dan menjamin keamanan masyarakat," kata Adham.
Dia tidak mengatakan kapan varian itu terdeteksi.
Malaysia, yang menghadapi lonjakan kasus COVID-19, pada Rabu minggu lalu melarang penerbangan ke dan dari India.
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Kasus COVID-19 di Malaysia
Otoritas juga melarang pelancong dari tujuan India mana pun memasuki negara itu untuk mencegah penyebaran varian baru.
India sedang berjuang melawan gelombang kedua virus Corona COVID-19 yang 'menghancurkan' fasilitas rumah sakit, kamar mayat, dan krematorium.
Malaysia pada Februari 2021 meluncurkan program vaksinasi COVID-19 nasional, yang bertujuan untuk menyuntik 80 persen dari 32 juta penduduknya dalam satu tahun.
Negara yang terletak di Asia Tenggara itu melaporkan 3.418 kasus virus Corona COVID-19 pada Minggu (2/5), menjadikan jumlah total infeksi menjadi 415.012 kasus, termasuk lebih dari 1.500 kematian.
Advertisement