Sukses

Lindungi dari COVID-19, Malaysia Repatriasi Sebagian Warganya dari India

Pemerintah Malaysia memutuskan untuk melakukan repatriasi terhadap sebagian warganya dari India.

Liputan6.com, Jakarta - Malaysia akan memulangkan warganya dari wilayah utara dan barat India di tengah lonjakan kasus COVID-19 dan korban jiwa di India.

Menteri Luar Negeri Hishammuddin Hussein pada Kamis (6/5) mengatakan, misi repatriasi akan menggunakan pesawat carteran khusus dari Malaysia.

"Pesawat itu akan berangkat ke New Delhi dan Mumbai, India, segera setelah semua pengaturan terkait termasuk persetujuan dari pemerintah India untuk penerbangan khusus tersebut," ujarnya dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Malaysia, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (7/5/2021). 

Hishammuddin mengatakan keputusan untuk memulangkan warga Malaysia dibuat bersama oleh semua lembaga yang terlibat, dengan mempertimbangkan pengamatan dan analisis oleh misi Malaysia di India.

Mereka yang kembali termasuk anggota staf berbasis rumahan dari berbagai agen Malaysia dan tanggungan mereka. Semuanya harus menjalani tes COVID-19 sebelum meninggalkan India dan juga setibanya di Malaysia.

“Selain itu, mereka juga diwajibkan menjalani karantina selama 14 hari di pusat-pusat yang ditunjuk pemerintah,” ujarnya.

2 dari 2 halaman

Repatriasi dari India

Hishammuddin menambahkan bahwa warga Malaysia lainnya di wilayah utara dan barat India yang ingin bergabung dengan penerbangan repatriasi harus mendaftar ke Komisi Tinggi Malaysia di New Delhi dan Konsulat Jenderal Malaysia di Mumbai pada pukul 5 sore waktu India pada hari Jumat.

Wilayah selatan dan timur India tidak termasuk dalam misi repatriasi karena situasi di sana terkendali, katanya.

Hishammuddin juga mengingatkan seluruh warga Malaysia di wilayah tersebut untuk tetap berhubungan dengan Komnas HAM dan Kedutaan untuk mengetahui informasi terkini mengenai misi atau bantuan konsuler.

Selama tahap awal pandemi COVID-19 tahun lalu, Malaysia memulangkan warga dari Wuhan di China, serta Iran dan Italia, kata Hishammuddin. 

India mengalami lonjakan rekor dalam kasus baru COVID-19 dan kematian pada hari Kamis. Jumlah kementerian kesehatan menunjukkan 3.980 kematian dalam 24 jam terakhir, menjadikan total nasional 230.168 kematian.

Ada juga 412.262 kasus baru, membuat beban kasus India sejak pandemi mulai menjadi 21,1 juta.

Banyak ahli menduga bahwa dengan tingkat pengujian yang rendah dan pencatatan penyebab kematian yang buruk - dan krematorium kewalahan di banyak tempat - jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

Video Terkini