Liputan6.com, Jakarta - Setelah 27 tahun menikah, Bill Gates dan Melinda telah mengumumkan keputusan mereka untuk bercerai yang kemudian mengejutkan publik.Â
Jika hal tersebut terjadi di dunia global, isu perceraian di usia tua juga terjadi pada pasangan Hotma Sitompul dan Desiree Tarigan yang tak kalah mengejutkan netizen Indonesia.Â
Advertisement
Baca Juga
Hal ini pun membuat banyak orang bertanya mengapa dua orang dalam pernikahan yang sudah berlangsung lama memutuskan untuk berpisah?
Dalam kebanyakan pernikahan, setelah berpuluh-puluh tahun bersama, pasangan tentunya telah mengetahui rutinitas antara satu sama lain, mulai dari hal kecil seperti makanan kesukaan hingga tujuan hidup.
Setelah bertahun-tahun menikah, seseorang mengenal pasangannya dalam kondisi terbaiknya dan, tentu saja, dalam kondisi terburuknya.
Orang mungkin berpikir bahwa jika salah satu dari masalah ini menunjukkan ketidakcocokan, pernikahan akan berakhir jauh sebelum pasangan berusia 50-an atau 60-an. Namun ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar. Menurut data, tingkat perceraian untuk orang Amerika berusia 50 tahun ke atas meningkat dua kali lipat sejak tahun 1990.
Mengutip CNN, Jumat (7/5/2021), berikut adalah sejumlah alasan terjadinya perceraian di usia tua menurut pandangan John Duffy, seorang psikolog sekaligus penulis buku "Parenting the New Teen in the Age of Anxiety":
1. Banyak Hal Berubah
Ada sejumlah alasan untuk perceraian yang lebih disengaja. John menemukan bahwa model pernikahan tradisional tidak berlaku secara seragam untuk semua pasangan, terutama mereka yang berusia paruh baya. Orang-orang ini tidak lagi menganggap pernikahan mereka merupakan komitmen seumur hidup jika tidak lagi berhasil untuk salah satu atau kedua pasangan.
Adapun sejumlah masalah dalam hubungan yang kerap terjadi adalah kurangnya seks atau koneksi, kebosanan dengan kehidupan sehari-hari, kebiasaan yang menjengkelkan, atau pasangan yang mengeluarkan uang terlalu banyak.
Advertisement
2. Hilangnya Tantangan dalam Pernikahan
Sebagian pasangan beranggapan bahwa pernikahan dari usia 20-an hingga 50-an atau 60-an adalah bagian yang paling penting, di mana mereka menghadapi masalah-masalah seperti kesulitan keuangan, membangun karier, dan membesarkan anak.
Banyak yang memilih ini sebagai cerita seumur hidup mereka dan mengikuti anggapan bahwa hal tersebut harus dijalani seumur hidup.
Di sisi lain, semakin banyak juga orang yang bersedia untuk mempertimbangkan kemungkinan bahwa jika mereka cocok satu sama lain pada satu waktu, atau untuk beberapa waktu, mereka mungkin tidak bisa bersama lagi.Â
3. Ingin Memulai Babak Hidup Baru
Setelah membesarkan anak-anak atau melihat pasangan mengejar kariernya, banyak pasangan yang berada di usia paruh baya ingin menemukan kembali diri mereka sendiri.
Mereka ingin memulai karier baru atau memulai petualangan baru, sering kali sendiri, kadang dengan teman, atau kadang dengan pasangan baru.
Mereka mungkin merasa seolah-olah pernikahan mereka telah kehilangan semua kegembiraan, atau mereka telah kehilangan koneksi antara satu sama lain.
Advertisement