Liputan6.com, Kuala Lumpur - Malaysia akan menerapkan lockdown nasional menjelang Lebaran 2021. Keputusan ini diambil Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk mencegah lonjakan tajam infeksi COVID-19.
Kasus COVID-19 di Malaysia sedang meningkat hingga 4.000 kasus sehari, sehingga keputusan lockdown diambil. PM Yassin berkata pemerintah perlu mengambil tindakan drastis agar situasi tidak "terjerumus ke dalam malapetaka kesehatan yang lebih parah."
Advertisement
Baca Juga
"Sehubungan itu, Sidang Umum Majelis Keselamatan Negara Mengenai COVID-19 yang saya pimpin hari ini telah membuat keputusan untuk melaksanakan Perintah Kawalan Pergerakan di Seluruh Negara," demikian pernyataan PM Yassin pada Senin 10Â Mei 2021 dalam keterangan tertulis yang dikutip dari akun Facebook miliknya.
Pada aturan itu, perjalanan lintas daerah tegas dilarang, kecuali untuk tujuan tertentu, seperti bekerja, vaksinasi, dan pasangan jarak jauh.
Semua acara (majlis) sosial juga dilarang selama lockdown nasional berlaku. Ini termasuk ziarah kubur dan silaturahmi Idul Fitri.
"Melarang semua bentuk himpunan sosial termasuk kenduri-kendara, majlis perkawinan dan pertunangan, majlis doa selamat dan tahlil, majlis makan malam, majlis sambutan hari jadi serta majlis-majlis resmi kerajaan dan swasta," tegas PM Yassin.
Kantor diminta melaksanakan WFH. Semua institusi pendidikan akan kembali ditutup. Aktivitas rekreasi juga dilarang kecuali olahraga individu di lokasi terbuka seperti jogging, bersepeda, dan senam.
Saksikan Video Berikut Ini:
Salat Idul Fitri dengan Syarat
Sementara itu, salat sunah Idul Fitri masih dibolehkan di Malaysia saat lockdown, namun peserta tak boleh melebihi 50 orang bagi masjid dengan kapasitas 1.000 jemaah, serta 20 orang bagi masjid dengan kapasitas kurang dari 1.000 jemaah.
Operasional rumah ibadah non-Muslim di Malaysia juga ikut diperketat.
Makan di restoran atau kedai juga dilarang.
PM Yassin menyorot risiko dengan varian-varian baru yang kadar penularannya lebih tinggi. Alhasil, sistem kesahatan semakin kesulitan.
Larangan terkait perjalanan daerah dan aktivitas sosial dimulai pada 10 Mei hingga 6 Juni 2021. Sementara, aturan larangan lain berlaku pada 12 Mei hingga 7 Juni 2021.
Sektor ekonomi masih boleh beroperasi.
Advertisement