Liputan6.com, Jakarta- Perdana Menteri India Narendra Modi tidak akan menghadiri KTT G7 di Inggris secara langsung, karena negaranya yang tengah menghadapi lonjakan besar kasus COVID-19.
"Mengingat situasi COVID-19, telah diputuskan bahwa Perdana Menteri tidak akan menghadiri KTT G7 secara langsung," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Arindam Bagchi, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (12/5/2021).
Baca Juga
Keputusan untuk hadir secara virtual pada pertemuan para pemimpin dunia di Cornwall di Inggris datang ketika India melaporkan hampir 330.000 kasus baru dan hampir 3.900 kematian baru akibat COVID-19.
Advertisement
Keputusan ini juga menyusul kekhawatiran akan risiko penularan virus antara delegasi kementerian luar negeri India.
Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, yang telah melakukan perjalanan ke Inggris untuk pertemuan G7, mengatakan bahwa dia akan menghindari pertemuan langsung setelah kemungkinan terpapar oleh orang-orang yang positif COVID-19.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
India Catat Hampir 23 Juta Kasus COVID-19
India - negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa - kini merupakan negara yang paling banyak menghadapi kasus COVID-19 di dunia setelah Amerika Serikat, dengan hampir 23 juta kasus COVID-19.
Lonjakan kasus baru telah melanda kota-kota besar, termasuk Ibu Kota New Delhi dan pusat keuangan di Mumbai, membuat rumah sakit kewalahan serta kekurangan oksigen dan tempat tidur.
Banyak negara bagian di seluruh India yang telah memberlakukan lockdown, serta pembatasan pergerakan dan aktivitas untuk mencoba dan mengurangi penyebaran COVID-19.
Tetapi Virus Corona juga menyebar ke daerah pedesaan, di mana mayoritas penduduk tinggal, memenuhi pusat kesehatan setempat dan krematorium serta kuburan.
Advertisement