Liputan6.com, New Delhi - Angka kematian akibat COVID-19 India melampaui 250.000 jiwa pada Rabu (12 Mei).
Data resmi menunjukkan, pandemi semakin berkecamuk di seluruh negara yang luas berpenduduk 1,3 miliar orang itu, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (12/5/2021).
Menurut Kementerian Kesehatan India, 4.205 orang meninggal dalam 24 jam terakhir -- rekor baru -- menjadikan total kematian menjadi 254.197.
Advertisement
Jumlah kasus meningkat hampir 350.000 menjadi 23,3 juta, tertinggi kedua setelah Amerika Serikat.
Sementara pandemi mereda di kota-kota besar, COVID-19 tampaknya tidak terkendali di pedalaman pedesaan India yang luas tempat dua pertiga penduduknya tinggal.
Banyak ahli percaya bahwa jumlah resmi orang yang meninggal di India, yang memiliki salah satu sistem perawatan kesehatan yang didanai paling miskin di dunia, masih terlalu rendah.
"Kematian jauh lebih tinggi daripada yang diungkapkan data resmi kami," kata Anant Bhan, seorang peneliti kebijakan kesehatan dan bioetika independen, kepada AFP.
Saksikan Video Berikut Ini:
WHO: 46% Kasus COVID-19 Global Terjadi di India
India menyumbang 46 persen dari kasus COVID-19 baru yang tercatat di seluruh dunia minggu lalu dan satu dari empat kematian, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (5/5).
Lonjakan virus corona di India, termasuk varian baru yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di sana, telah menyebabkan rumah sakit kehabisan tempat tidur dan oksigen, serta kamar mayat dan krematorium meluap.
Banyak orang meninggal di ambulans dan tempat parkir mobil karena terlalu lama menunggu tempat tidur atau oksigen.
Advertisement