Liputan6.com, Jakarta - Dewan Keamanan PBB telah mengadakan pertemuan darurat pada Rabu 12 Mei 2021 tentang permusuhan yang memburuk antara Israel dan Palestina, lagi-lagi tanpa menyetujui pernyataan bersama karena tentangan dari Amerika Serikat, sekutu utama Israel.
Menurut laporan Channel News Asia, Kamis (13/5/2021), beberapa sumber menyatakan bahwa 14 dari 15 anggota Dewan setuju untuk mengadopsi deklarasi bersama yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan.
Advertisement
Akan tetapi, Amerika Serikat melihat pertemuan Dewan Keamanan sebagai bentuk keprihatinan yang cukup dan beranggapan bahwa pernyataan itu tidak akan "membantu meredakan" situasi. Hal ini disampaikan oleh seorang diplomat yang enggan menyebutkan namanya kepada AFP.Â
"Amerika Serikat telah secara aktif terlibat dalam diplomasi di belakang layar dengan semua pihak, dan di seluruh kawasan, untuk mencoba meredakan situasi. Pada tahap ini, pernyataan Dewan akan menjadi kontraproduktif," kata salah satu sumber yang mengetahui diskusi, juga berbicara secara anonim.
Namun, pertemuan lain akan dapat diadakan dalam beberapa hari ke depan.Â
"Palestina telah meminta pertemuan publik," seorang diplomat mengatakan kepada AFP tanpa menyebut nama.
Tujuannya adalah "untuk mencoba memberikan kontribusi bagi perdamaian ... dan agar Dewan Keamanan dapat mengekspresikan dirinya dan menyerukan gencatan senjata," kata seorang diplomat lain, yang juga tidak mau disebutkan namanya.
Pertemuan semacam itu dapat diselenggarakan paling cepat pada Jumat mendatang oleh China, yang saat ini mengetuai Dewan Keamanan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
AS Akan Redakan Ketegangan Israel-Palestina
Di Washington, Menlu Antony Blinken mengumumkan bahwa utusan AS akan melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk berusaha meredakan ketegangan antara Israel dan Palestina.
Tetapi sebagai tanda kekecewaan setelah AS memblokir pernyataan Dewan Keamanan, empat anggota Dewan dari Eropa - Norwegia, Estonia, Prancis, dan Irlandia - mengeluarkan pernyataan bersama mereka sendiri pada Rabu malam.
"Kami mengutuk penembakan roket dari Gaza terhadap penduduk sipil di Israel oleh Hamas dan kelompok militan lainnya yang sama sekali tidak dapat diterima dan harus segera dihentikan," kata pernyataan itu.
"Jumlah besar korban sipil, termasuk anak-anak, dari serangan udara Israel di Gaza, dan kematian di Israel akibat roket yang diluncurkan dari Gaza, mengkhawatirkan dan tidak dapat diterima.
"Kami menyerukan Israel untuk menghentikan aktivitas pemukiman, pembongkaran dan penggusuran, termasuk di Yerusalem Timur," tulis mereka.
Advertisement