Sukses

Khalifah Ahmadiyah Serukan Persatuan Dunia Islam Menghadapi Kekejaman Israel di Palestina

Pemimpin Ahmadiyah Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyeru negara-negara Muslim untuk menunjukkan front persatuan dan melawan kekejaman dan ketidakadilan yang terjadi di Palestina.

Liputan6.com, London - Pemimpin Dunia Muslim Ahmadiyah, Khalifah Kelima, Hazrat Mirza Masroor Ahmad sangat mengecam kekejaman yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Berbicara dari pusat Jamaah Ahmadiyah di Masjid Mubarak, Islamabad, Tilford, UK, Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengecam penggunaan kekuatan yang tak berimbang yang yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir oleh negara Israel terhadap warga Palestina dan upaya mereka mengusir warga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah.

"Hari ini, kita harus berdoa dengan sunguh-sungguh untuk rakyat Palestina yang saat ini tengah mengalami kekejaman yang berat. Dalam beberapa hari terakhir, ketika melaksanakan shalat di Masjid Al-Aqsa, mereka diserang secara brutal dan dipukuli oleh otoritas negara. Kemudian mereka dipaksa keluar dari Sheikh Jarrah, kawasan kecil, yang merupakan tanah mereka sendiri," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers Ahmadiyah Internasional yang dimuat Liputan6.com, Minggu (16/5/2021).

Hazrat Mirza Masroor Ahmad melanjutkan.

"Polisi (Israel) menggunakan gas air mata dan peluru dan sekarang telah dimulai serangan udara. Mereka mengklaim bahwa mereka menyasar musuh dan para militan tetapi pada kenyataannya, yang terjadi adalah kekejaman yang mengerikan dan sewenang-wenang, dan warga sipil yang tidak bersalah telah menjadi korban. Terdapat juga laporan media bahwa polisi Israel telah menghalangi para korban terluka dari mendapatkan akses pada bantuan medis dan perawatan."

"Semoga Allah memberi kasih sayang kepada mereka yang terzalimi, dan semoga Allah menghukum orang-orang zalim."

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

AS Mengabaikan Korban Palestina yang Tewas

Hazrat Mirza Masroor Ahmad juga berbicara tentang bagaimana Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang sejauh ini tidak berpendapat terhadap pembunuhan sembilan anak tak bersalah pada hari Senin oleh serangan udara Israel. Setelah itu, banyak lagi warga Palestina yang tak bersalah yang terbunuh.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad juga menyebutkan laporan yang diterbitkan oleh organisasi-organisasi HAM, termasuk Human Rights Watch dan Amnesty International yang menyoroti kebijakan diskriminatif dan perlakuan kejam terhadap rakyat Palestina.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad juga mengutip berbagai media yang menggambarkan situasi saat ini.

"Sebuah artikel di surat kabar Israel Haaretz menulis: ‘Ini adalah jenis keadilan khusus yang dipraktikkan di sini: Apa yang menjadi milikku adalah milikku selamanya, dan apa yang menjadi milikmu – juga milikku selamanya.’ Persis seperti inilah bagaimana hak-hak orang Palestina dirampas. Semoga Allah Ta’ala mengasihi mereka. Idul Fitri ini bukannya membawa kegembiraan bagi mereka tetapi mendapat banyak kesedihan. Semoga Allah mengubah kesedihan mereka menjadi kegembiraan dan semoga mereka dapat menjalani hidup mereka dengan damai dan tenang."

"Semoga rakyat Palestina menemukan pemimpin yang bisa membimbing mereka dengan cara yang benar. Tentu saja, negara-negara Muslim harus bersatu dan memberikan peran yang baik untuk melindungi Palestina dan umat Islam lainnya yang tertindas di dunia. Namun, dunia Muslim terpecah dan kurangnya persatuan antara negara-negara Muslim. Dalam hal ini, negara-negara Muslim tidak menunjukkan reaksi yang seharusnya mereka lakukan. Mereka hanya memberikan pernyataan yang dangkal, sedangkan jika mereka semua bersatu dan memberi pernyataan yang sama, maka hal itu akan memiliki dampak yang jauh lebih besar dan menjadikannya lebih berbobot."

Sebagai penutup, Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

"Semoga Allah memberikan pengertian dan kebijaksanaan kepada para pemimpin Muslim. Semoga Allah juga memberi kesadaran kepada Israel supaya mereka menahan diri dan menarik diri dari kezaliman mereka. Kemudian semoga Allah menuntun rakyat Palestina jika dari sisi mereka terdapat keaniayaan, karena kurangnya kepemimpinan – meskipun kenyataanya tidak demikian. Jika mereka (rakyat Palestina) menggunakan tongkat, mereka akan diserang rudal berat dan persenjataan canggih, yang juga telah disebutkan sebelumnya. Tidak ada bandingannya dalam hal kekuatan yang digunakan oleh kedua pihak. Oleh karena itu kita harus berdoa untuk rakyat Palestina. Semoga Allah Ta’ala memperbaiki situasi mereka dan menciptakan sarana bagi kebebasan mereka dan semoga mereka dapat terus mempertahankan tempat dan tanah mereka yang sah yang telah diberikan kepada mereka dalam perjanjian awal."