Liputan6.com, Jakarta - Dua orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka setelah tempat duduk tinggi di sebuah sinagoge di Tepi Barat runtuh.
Dilansir BBC, Senin (17/5/2021) polisi mengatakan ada sekitar 650 umat ultra-Ortodoks yang berada di sinagoge di Givat Zeev, sebuah pemukiman Yahudi di Tepi Barat untuk menghadiri sebuah acara keagamaan.
Rekaman video menunjukkan tempat duduk itu runtuh, dan membuat beberapa orang jatuh.
Advertisement
Laporan awal dari layanan ambulans Magen David Adom di Israel mengatakan bahwa petugas medis "memberikan perawatan kepada sekitar 60 orang yang terluka, termasuk sekitar 10 orang dalam kondisi kritis dan parah".
Pembaruan informasi kemudian menyebut ada dua orang dipastikan tewas dan sekitar 100 orang terluka.
Insiden itu terjadi beberapa pekan setelah kecelakaan di festival ultra-Ortodoks di Gunung Meron, Israel utara, menewaskan 45 orang.
Saksikan Video Berikut Ini:
Sebagian Area Sinagogue Masih dalam Konstruksi
Saksi mata mengatakan, keruntuhan terjadi selama upacara untuk menandai dimulainya hari perayaan Yahudi, Shavuot.
Sebuah cuplikan video menunjukkan ratusan jemaah menari dan bernyanyi tepat sebelum tempat duduk itu dibuka.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia turut mendoakan mereka yang tewas dan terluka dalam insiden tersebut.
Sebagian area dari sinagogue itu diketahui masih dalam proses konstruksi.
Polisi dan pejabat lokal menerangkan bahwa pihak penyelenggara sebelumnya telah diperingatkan bahwa gedung itu tidak aman.
Namun, acara masih dilangsungkan meskipun tanpa izin.
"Kami dipanggil lagi ke acara lain di mana ada kelalaian dan kurangnya tanggung jawab. Akan ada penangkapan," kata kepala polisi distrik Yerusalem, Doron Turgeman kepada wartawan televisi.
Badan pengawas pemerintah Israel meluncurkan penyelidikan terhadap kecelakaan mematikan di Gunung Meron - salah satu bencana sipil terburuk di Israel - dengan mengatakan bahwa insiden itu seharusnya bisa dicegah.
Advertisement