Sukses

PBB: Rakyat Palestina Korban Tewas di Jalur Gaza Sudah 200 Orang

PBB ungkap jumlah korban meninggal di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Israel.

Liputan6.com, Gaza - Perwakilan PBB menyebut korban tewas di Jalur Gaza sudah tembus 200 orang akibat konflik Israel dan Palestina yang terjadi pada Mei 2021. Selain itu, 132 gedung juga hancur di Gaza.

"Hingga siang kemarin, di Jalur Gaza korban rakyat Palestina mencapai 200. Di tepi Barat, korban jiwa dari Palestina mencapai 20. Secara keselruhan di Tepi Barat dan Gaza lebih dari 6.000 orang terluka," ujar Jens Laerke dari UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) pada Selasa 18 Mei.

Lebih lanjut, Jens Laerke berkata korban dari pihak Israel tidak kalah tragis. Totalnya ada 10 orang Israel yang meninggal.

Dr. Margaret Harris dari WHO turut melaporkan bahwa ada 19 fasilitas kesehatan di Gaza yang rusak, termasuk klinik Hala Al-Shawa. Tenaga kesehatan juga ikut terluka.

"Di Jalur Gaza, 41 tenaga kesehatan telah terluka dan 21 kendaraan kesehatan rusak. Kerusakan parah pada jalanan dan infrastruktur membuat akses ke banyak rumah sakit menjadi sangat, sangat sulit," ucap Dr. Harris.

Sekjen PBB António Guterres telah meminta agar gencatan senjata segera dilakukan. Mark Lowcock, ketua UN Relief, turut membahas pentingnya bantuan kemanusiaan, serta menyorot kondisi Gaza yang terisolasi selama 13 tahun terakhir.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 3 halaman

RS Indonesia di Gaza Rusak Akibat Serangan Israel

Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza mengalami kerusakan sebagian akibat serangan Israel di dekat fasilitas kesehatan.

"Kantor administrasi rumah sakit dirusak oleh serangan Israel tadi malam," kata Kepala Komite Penyelamat Darurat Medis Presidium (MER-C) Sarbini Abdul Murad.

Ia juga menyebutkan bahwa serangan terjadi sekitar 200 meter dari fasilitas tersebut, demikian dikutip dari laman AA.com.tr, Selasa (18/5).

"Tidak langsung terkena bom, tapi ledakan keras membuat gedung-gedung berderak dan langit-langit runtuh," katanya kepada Anadolu Agency.

Murad mengatakan, tidak ada pasien atau karyawan yang terluka tetapi serangan itu menyebabkan banyak trauma.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan pada Senin 17 Mei malam bahwa pasukan Israel melancarkan serangan di daerah terdekat.

"Ini bukan pertama kalinya mereka menyerang fasilitas kesehatan. Tindakan ini jelas melanggar hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa," katanya dalam sebuah pernyataan.

Ia mengutuk serangan itu dan mendesak komunitas internasional untuk mengambil langkah permanen guna menghentikan tindakan keji seperti itu terhadap warga sipil dan fasilitas kesehatan.

3 dari 3 halaman

Infografis Krisis Palestina-Israel 2021: