Liputan6.com, Gaza - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengirimkan surat kepada Presiden Indonesia Joko Widodo pada Selasa (18/5).
Dalam surat itu, Ismail Haniyeh meminta Jokowi untuk memobilisasi dukungan negara Islam dan internasional terhadap Palestina.
"Kami meminta Anda untuk segera bertindak dan memobilisasi dukungan Arab, Islam, dan internasional, dan untuk mengambil sikap yang jelas dan tegas untuk mewajibkan pendudukan Israel agar segera menghentikan agresi dan terornya di Jalur Gaza yang terkepung," kata Haniyeh dalam suratnya kepada Presiden Jokowi, seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (20/5/2021).
Advertisement
Haniyeh juga meminta Jokowi menekan Israel agar berhenti melakukan kekerasan dan pelanggaran di Yerusalem, termasuk penduduknya.
Bentuk pelanggaran itu termasuk mendirikan permukiman ilegal, penggusuran paksa di lingkungan Sheikh Jarrah, diskriminasi rasial.
Mereka juga meminta Israel untuk melepaskan Masjid Al-Aqsa, termasuk memberikan hak kepada umat Muslim yang hendak beribadah di masjid tersebut.
Selain itu, Haniyeh juga mendoakan Jokowi dan berharap ada perkembangan sikap yang diambil Indonesia terkait hal tersebut.
Namun, juru bicara Kepresidenan RI belum memberikan komentar kepada Anadolu Agency terkait surat dari Pimpinan Hamas tersebut.
227 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Gaza
Setidaknya 227 warga Palestina telah tewas, termasuk 64 anak-anak dan 38 perempuan, serta 1.620 lainnya terluka akibat serangan udara Israel di seluruh wilayah yang diblokade sejak 10 Mei, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Sementara itu, 28 warga Palestina, termasuk 4 anak-anak, tewas di Tepi Barat akibat bentrokan dengan pasukan Israel.
Di Israel, 12 orang tewas akibat serangan roket roket dari Jalur Gaza.
Ketegangan baru-baru ini yang bermula terjadi di Yerusalem Timur dan Masjid Al-Aqsa, selama bulan suci Ramadhan kini juga melanda Gaza, yang menghadapi serangkaian serangan udara.
Advertisement