Liputan6.com, New York - Indonesia menyerukan agar masyarakat internasional memastikan Palestina mendapatkan keadilan, dalam konflik yang mereka hadapi dengan Israel.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, dalam pertemuan Majelis Umum PBB ke-67 di New York, Amerika Serikat pada Kamis (20/5/2021).Â
Baca Juga
Pertemuan Majelis Umum PBB kali ini membahas tentang situasi di Timur Tengah, termasuk Palestina.
Advertisement
"Hari ini, kita bertemu untuk satu tujuan, yaitu untuk memastikan agar bangsa Palestina mendapatkan keadilan," kata Menlu Retno.
"Pertemuan ini akan menjadi ujian bagi multilateralisme," ujarnya.
Menlu Retno kemudian menuturkan, "Kita harus terus berkomitmen dan bersatu dalam upaya melawan seluruh aksi illegal yang dilakukan oleh Israel, dalam menghentikan pendudukan di Palestina".
"Kita harus bertindak sekarang, secara bersama. PBB harus bertindak sekarang juga," pungkasnya.
Diketahui bahwa ratusan warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan, serta ribuan orang lainnya terluka akibat serangan udara Israel di Gaza sejak 10 Mei lalu. Sementara di Israel, 12 orang tewas akibat serangan roket dari Jalur Gaza, demikian menurut laporan Anadolu Agency.
Indonesia Minta Kekerasan dalam Konflik Palestina-Israel Segera Diakhiri
Menlu Retno, dalam kesempatan itu, juga menyampaikan: "Kita tidak dapat membiarkan bangsa Palestina kehilangan pilihannya dan menerima ketidakadilan sepanjang hidupnya".
Dalam awal pernyataannya, Menlu Retno menyatakan seruan agar segera dihentikannya kekerasan dalam konflik Palestina-Israel, dan adanya gencatan senjata untuk menyelamatkan nyawa mereka yang tidak bersalah, termasuk perempuan dan anak-anak.
Menlu Retno pun menyampaikan tiga langkah konkret yang diserukan oleh Indonesia dalam upaya menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
Langkah pertama, yaitu menghentikan kekerasan dan aksi militer untuk mencegah bertambahnya korban jiwa. Kemudian langkah kedua, adalah dengan memastikan akses kemanusiaan dan perlindungan rakyat sipil.
Sementara dalam langkah ketiga, yaitu dengan mendorong negosiasi multilateral yang kredibel.
Advertisement