Sukses

Joe Biden Janjikan Bantuan Iron Dome ke Israel Usai Melawan Hamas

Israel sangat bergantung pada baterai Iron Dome untuk mencegat ribuan roket yang ditembakkan ke wilayahnya dari Gaza dan tempat lain.

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan bahwa Washington akan mengirim kembali sistem pertahanan udara Iron Dome Israel yang habis selama konflik baru-baru ini dengan kelompok Palestina di Gaza.

Israel sangat bergantung pada baterai Iron Dome untuk mencegat ribuan roket yang ditembakkan ke wilayahnya dari Gaza dan tempat lain, demikian dikutip dari laman business-standard, Jumat (21/5/2021).

"Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu berbagi dengan saya sistem Iron Dome yang dikembangkan negara kita bersama dan yang telah menyelamatkan nyawa warga Israel yang tak terhitung jumlahnya, baik orang Arab maupun Yahudi," kata Joe Biden dalam sebuah pernyataan.

"Saya meyakinkan dukungan penuh untuk melengkapi sistem Iron Dome Israel guna memastikan pertahanan dan keamanannya di masa depan," tambahnya.

Pernyataan Joe Biden muncul setelah kabinet keamanan Israel dengan suara bulat mengadopsi inisiatif Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat bilateral, yang akan segera berlaku.

 

2 dari 2 halaman

Bantuan Untuk Palestina

Menurut pernyataan resmi, kabinet keamanan Israel dengan suara bulat mengadopsi inisiatif Mesir untuk gencatan senjata bilateral.

Ia juga berjanji akan memberikan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi secara cepat kepada warga Palestina di Gaza setelah konflik antara Hamas dan Israel.

"Kami tetap berkomitmen bekerja dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemangku kepentingan internasional lainnya untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang cepat dan dukungan internasional bagi rakyat Gaza serta upaya rekonstruksi wilayah tersebut," kata Biden.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut baik gencatan senjata antara Israel dan Palestina dan meminta semua pihak untuk mematuhinya.

"Saya menyambut gencatan senjata antara Gaza dan Israel setelah 11 hari permusuhan mematikan," kata Guterres. "Saya memanggil semua pihak untuk mengamati gencatan senjata."