Sukses

Top 3: Kabar Arab Saudi Tetapkan Kuota Haji 2021 45 Ribu Jemaah Asing Jadi Sorotan

Berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Senin (24/5/2021) meliputi Arab Saudi yang menetapkan kuota haji 2021. Berikut ini selengkapnya.

Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi dikabarkan telah menetapkan kuota haji untuk tahun 2021. Telah beredar kabar bahwa Arab Saudi menetapkan kuota haji 2021 sebanyak 45 ribu untuk jemaah asing. 

Berita ini pun menjadi yang terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Senin (24/5/2021). 

Informasi terpopuler selanjutnya adalah KJRI Jeddah yang memberi pendampingan kepada seorang Youtuber asal Indonesia yang ditahan oleh kepolisian Arab Saudi. Ia dibui berdasarkan tuduhan eksploitasi anak. 

Selanjutnya, informasi penting lainnya adalah India yang meminta sejumlah perusahaan media sosial untuk menghapus referensi COVID-19 varian India. 

Simak ketiga berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Senin (24/5/2021):

2 dari 4 halaman

1. Arab Saudi Akan Tetapkan Kuota Haji 2021 Sebanyak 45 Ribu Jemaah dari Luar Negeri?

Arab Saudi dilaporkan berencana menetapkan kuota haji 2021 dari luar negeri sebanyak 45 ribu jemaah --menurut Haramain, situs informasi seputar Masjidil Haram yang berafiliasi dengan General Presidency of the Grand Mosque (GPH).

"Hanya 60.000 jemaah haji dari seluruh negara yang diizinkan untuk melaksanakan ibadah haji pada 2021/1442H, dengan alokasi 45.000 untuk jemaah dari luar Arab Saudi dan 15.000 untuk jemaah dari dalam Arab Saudi," akun Twitter resmi Haramain melaporkan.

Berita selengkapnya di sini...

3 dari 4 halaman

2. KJRI Jeddah Beri Pendampingan YouTuber WNI Ahmad yang Dibui Polisi Arab Saudi

Konsulat Jenderal RI di Jeddah menyatakan akan terus memberikan pendampingan terhadap Ahmad --YouTuber WNI di Arab Saudi atau yang dikenal dengan channel Youtube-nya, Sahabat Kacong-- usai ditahan oleh kepolisian setempat atas dugaan kasus eksploitasi anak.

Kabar itu sebelumnya telah menarik pemberitaan sejumlah media nasional dalam beberapa hari terakhir.

Simak informasi lengkapnya di sini...

4 dari 4 halaman

3. India Minta Perusahaan Media Sosial Hapus Referensi COVID-19 Varian India

Kementerian Teknologi Informasi (TI) India telah menulis permintaan kepada semua perusahaan media sosial untuk menghapus konten apa pun yang mengacu pada virus corona COVID-19 "varian India". Surat permintaan ini dikeluarkan pada Jumat (21/5/2021).

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada 11 Mei bahwa varian virus korona B.1.617, yang pertama kali diidentifikasi di India tahun lalu, diklasifikasikan sebagai varian yang menjadi perhatian global.

Baca lengkapnya di sini...