Liputan6.com, Jakarta - Jepang telah memulai program vaksinasi massal di Tokyo dan Osaka, karena krisis COVID-19 terus memburuk.
Pihak militer telah mendirikan pusat-pusat yang menawarkan ribuan suntikan setiap hari, dengan memprioritaskan para lansia. Sekitar 5% populasi telah divaksinasi penuh.
Melansir BBC, Senin (24/5/2021), sistem perawatan kesehatan Jepang yang efisien semakin kewalahan oleh gelombang terbaru, dengan beberapa rumah sakit kehabisan tempat tidur dan ventilator. Ini telah menyebabkan meningkatnya tekanan dari publik untuk membatalkan Olimpiade Tokyo pada bulan Juli.
Advertisement
Baca Juga
Sebagian besar wilayah Jepang saat ini berada dalam keadaan darurat untuk memberi otoritas regional lebih banyak kekuatan untuk menegakkan tindakan dalam melawan pandemi.
Negara ini telah mencatat lebih dari 700.000 infeksi dan 12.000 kematian akibat COVID-19 akibat virus tersebut.
Berlangsung selama Tiga Bulan
Upaya vaksinasi massal dijalankan oleh pasukan pertahanan Jepang dan dijadwalkan berlangsung selama tiga bulan ke depan.
Para pejabat berencana untuk memvaksinasi hingga 5.000 orang di Tokyo dan 2.500 di Osaka setiap hari dengan vaksin Moderna yang baru-baru ini disetujui, sementara pada bulan Juni dan Juli kapasitas ini akan berlipat ganda.
Fasilitas vaksinasi massal juga direncanakan untuk kota-kota besar lainnya seperti Kobe dan Nagoya.
Pihak berwenang berharap pada akhir Juli, orang-orang yang berusia 65 ke atas dapat menyelesaikan vaksinasi mereka.
Negara ini mulai memvaksinasi rakyatnya hanya pada bulan Februari, lebih lambat dari kebanyakan negara maju lainnya.
Upaya vaksinasi sebelumnya, yang dilakukan oleh otoritas kota di seluruh negeri, telah memprioritaskan perawatan kesehatan dan pekerja garis depan lainnya. Tetapi kemajuan terhambat oleh kekurangan pasokan dan kendala logistik, seperti mendapatkan dokter lokal untuk membantu.
Advertisement